Atletik RI Bidik Perunggu di Paralimpiade, Saptoyogo Jadi Andalan
Cabang para atletik Indonesia membidik medali perunggu di Paralimpiade Paris 2024. Saptoyogo Purnomo jadi andalan.
Saptoyogo datang ke Paris dengan modal capaian medali perunggu nomor 100 meter T37 pada Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Kala itu, Saptoyogo dengan catatan waktu 11,31 detik berada di belakang wakil Amerika Serikat, Nick Mayhugh (10,95 detik) dan wakil Rusia, Andrey Vdovin (11,18 detik).
Selain Saptoyogo, hasil terbaik juga diharapkan dari Karisma Evi Tiarani (100 meter T42 putri), Ni Made Arianti Putri (100 meter T12 putri), Partin (100 meter T42 putra) dan Fauzi Purwo Laksono (Lempar Lembing F57 putra).
Baca juga: Leani Tak Makan Nasi Satu Tahun Demi Paralimpiade 2024 |
Purwo Adi Sanyoto, Pelatih Para Atletik Indonesia, mengatakan meraih medali menjadi target realistis timnya saat ini. Sebab, persaingannya sangat ketat.
“Target realistis pada Paralimpiade kali ini satu medali perunggu, tetapi mudah-mudahan bisa melesat ke atas,” kata Purwo Adi Sanyoto, dalam rilis NPC Indonesia.
Sejauh ini masa adaptasi Saptoyogo dan kawan-kawan berjalan bagus meski tim para atletik Indonesia belum berlatih di Stade de France. Dalam dua hari ini mereka berbagi tempat dengan atlet dari negara lain untuk menjaga kondisi di Ile des Vannes Sports Complex, Saint-Denis. Cabang olahraga para atletik baru akan dipertandingkan pada Jumat (30/8/2024).
Baca juga: Adaptasi Lancar, Khalimatus Berharap Hasil Terbaik di Paralimpiade |
“Sekarang kami belum latihan di stadion utama, tetapi kami punya satu hari untuk berlatih di stadion utama pada 29 Agustus nanti. Sangat menguntungkan jika bisa berlatih di sana,” Sapto Adi mengungkapkan.
Sementara itu, Saptoyogo berharap dapat menyamai prestasinya di Tokyo 2020. “Sebelum berangkat ke sini, saya tes 100 meter sudah mendekati catatan waktu yang lama. Semoga pas lomba nanti bisa pecah rekor atau menyamai yang dulu,” ucapnya.
Karisma Evi Tiarani juga mengungkapkan hal senada. Ia memastikan kesiapannya untuk bertanding di Paralimpiade 2024 meski harus menerima kenyataan klasifikasi T42 kembali digabung dengan klasifikasi T63.
“Persaingan bisa dibilang cukup berat jika melihat pertandingan-pertandingan yang sebelumnya tetapi tidak ada yang tidak mungkin,” kata Evi.
Wakil Italia yang datang dari klasifikasi T63 masih jadi musuh terberat. Pada partai final 100 meter T42/T63 di Paralimpiade 2020, Karisma Evi berada di urutan empat dengan catatan waktu 14,83 detik.
Sementara tiga medali menjadi milik tiga wakil Italia, yakni Ambra Sabatini (14,11 detik), Martina Caironi (14,46 detik) dan Monica Contrafatto (14,73 detik).
“Target pribadi bisa memecahkan personal best. Catatan waktu paling bagus saat di Hangzhou (Asian Para Games 2022) itu 14,36 detik. Targetnya bisa lebih baik dari itu,” Evi mempertegas.
(mcy/aff)