[REVIEW] Predator- Hunting Grounds – Nama Besar yang Salah Langkah!_1

Predator, siapa yang tak mengenal tokoh pop culture mengerikan sekaligus keren yang satu ini. Dengan wujud humanoid, kemampuan fisik yang jauh lebih hebat dari manusia, dan berbagai gadget mutakhir yang dimilikinya, Predator menjadi pemburu yang sangat mematikan. Melalui identitasnya yang menarik tersebut, Predator menjadi salah satu icon pop culture yang sangat mendunia.

Tentu jadi kabar yang menarik setelah akhirnya, tokoh yang satu ini akan diangkat dalam format video game melalui Predator: Hunting Grounds. Sebelumnya memang ada beberapa game yang sudah mengangkat “Predator” sebagai tema utamanya, namun kebanyakan berbasis single player saja. Sesuatu yang berbeda dari Predator kini ditawarkan melalui Predator Hunting Grounds yang punya fokus utama pada aspek multiplayernya.

Hadir lewat tangan dingin IllFonic yang dulu sempat berhasil melalui proyek asymmetric multiplayernya – Friday the 13th. Lantas konten dan hal baru apa sajakah yang hendak ditawarkan IllFonic melalui Predator: Hunting Grounds? Review ini akan menjawabnya lebih dalam.

Murni Game Multiplayer Tanpa Cerita

Tak lagi membawa konsep Predator sebagai game single player dengan bumbu cerita layaknya beberapa game sebelumnya, kini Predator: Hunting Grounds murni merupakan game multiplayer. Game tersebut sama sekali tak menyematkan mode single player dan tentunya juga tanpa aspek cerita apapun di dalamnya. Game tersebut mengusung konsep asymmetric multiplayer layaknya Evolve ataupun Dead by Deadlight. Dimana para player akan disediakan pada rolenya masing-masing. Lebih spesifiknya lagi, game tersebut mengusung mode 1 vs 4 player.

Sistem asimmetric multiplayer 1 vs 4 ala Evolve menjadi gameplay yang diusung Predator: Hunting Grounds.

Disini kalian akan dihadapkan peran sebagai special forces yang dikenal sebagai “Fireteam” dan juga Predator. Kedua kubu ini punya objective berbeda di pada tiap matchnya. Sebagai Fireteam, kalian akan tergabung pada squad yang terdiri hingga 4 orang pemain. Sementara pada kubu Predator, kalian akan berperan sendirian tanpa bantuan player lain ataupun companion lain.

Daftar isi

Gameplay

Gameplay dari sudut Fireteam akan membawa kalian pada sudut pandang FPS. Bersama dengan ketiga player lainnya, kalian akan dituntut untuk menyelesaikan misi yang telah diberikan sembari memburu Predator yang berkeliaran. Untuk dapat menyelesaikan misi, tentunya kalian juga dituntut agar saling kompak dan slaing menjaga. Agar terasa semakin ramai, nantinya kalian juga akan menghadapi para NPC yang sudah bersiap untuk menggagalkan misi kalian.

Fireteam akan mengusung gameplay FPS, sementara Predator dalam third person.

Agar bisa menyesuaikan dengan playstyle kalian, Predator Hunting Grounds memberikan opsi pilihan senjata yang cukup variatif. Mulai dari asault rifle, sniper, shotgun, pistol, hingga gatling gun yang nantinya bisa diunlock setelah mencapai level tertentu. Selain itu ada 4 class yang dapat kalian pakai dan kesemuannya punya abilitynya masing-masing. Namun untuk memakai class yang berbeda, kalian harus mengunlocknya satu persatu dengan mencapai lavel tertentu.

Fireteam menghadirkan sistem kelas dan senjata berbeda yang bisa disesuaikan dengan playstyle.

Kondisi Fireteam dalam menyelesaikan misi bisa dibilang kondisional, pertama adalah menyelesaikan objective dan selamat dari Predator. Yang kedua adalah mampu menghabisi Predator sebelum objective terselesaikan. Lain halnya dengan Fireteam, Predator punya objective yang lebih simple, yaitu menghabisi semua Fireteam yang ada. Ada banyak gadget menarik yang bisa kalian manfaatkan untuk memburu para Fireteam. Mulai dari heat detector, claw, pedang, plasma cannon, dan senjata lainnya yang nantinya bisa diunlock lewat progress.

Predator sebagai “one man army” disini juga punya kombinasi variatif terkait senjata dan juga classnya.

Sama seperti Fireteam, seiring dengan progress permainan, kalian juga dapat memakai class berbeda dari Predator. Kesemuannya tentunya punya kelebihan dan kekurangannya masing masing. Seperti class hunter yang punya stats seimbang, berserker yang punya HP tank plus serangan yang kuat, atau scout yang punya stamina plus kecepatan yang tinggi.

Seperti pada versi filmnya, Predator akan dipersenjatai dengan ability dan senjata gadget modern yang canggih, seperti menembakan plasma dan berkamuflase misalnya.

Balancing yang tak seimbang!

Sebuah game dengan fokus multiplayer asymmetric 1 vs 4 awalnya terdengar menarik bagi kami. Apalagi melihat Predator dengan reputasinya sebagai humanoid yang mematikan, semakin meyakinkan kami bahwa game tersebut nantinya akan mengusung sistem balance yang membuat satu predator setara dengan 4 kekuatan special force.

Namun harapan hanyalah sekedar harapan, Predator: Hunting Grounds terasa punya sistem balance yang kurang seimbang. Sebenarnya bukanlah dari kubu Predator yang terlihat lemah, melainkan skema misi yang tersedia.  Seluruh misi hanya berkutat pada objective yang sama dan membuat Fireteam selalu melekat bersama pada satu lokasi yang sama.

Kondisi Fireteam yang selalu bergerombol membuat mereka terasa lebih dominan. Apalagi tak ada objective tertentu yang menuntut mereka untuk berpisah dari rombongan walau untuk sementara saja.

Sementara kunci utama Predator memenangkan match adalah membunuh anggota Fireteam satu persatu. Dalam banyak skema match, kami jarang sekali menemukan para anggota Fireteam yang mau berpencar. Hal ini tentu membuat kubu Predator sangat sulit untuk memenangkan tiap match. Terlihat lucu melihat reputasi Predator sebagai pemburu justru malah berakhir menjadi makhluk yang diburu.

Predator yang dilabeli sebagai “pemburu” justru sering kali menjadi pihak yang diburu.

Salah satu strategi yang bisa diambil dalam situasi tersebut adalah memanfaatkan para AI tentara yang juga memburu Fireteam. Namun sayangnya, sekali lagi, strategi ini tak dapat terlalu diandalkan. Melihat para AI yang bodoh dan mudah dihabisi membuat Fireteam tak mendapatkan cukup tantangan yang berarti.

AI yang terlihat bodoh juga tak memberikan tantangan cukup berarti bagi pihak Fireteam.

Solusi yang kami tawarkan untuk masalah balancing ini? Melalui update mendatang kami harap IllFonic bisa mengimplementasikan salah satu dari dua hal yang kami sebutkan. Pertama, bisa diakali dengan meningkatkan stat Predator agar lebih kuat dan tidak mudah dibunuh. Yang kedua, IllFonic bisa menyematkan berbagai mission baru yang membuat Fireteam dapat “terpecah” sementara dari rombongan untuk menyelesaikan objective tertentu.

Mekanisme dan skema control yang kurang dipoles

Sebenarnya ada banyak mekanisme menarik yang diusung dalam game ini. Hanya saja beberapa diantaranya terasa tidak terpoles dengan sepenuh hati. Mekanisme Predator yang dapat melompat dari pohon ke pohon layaknya ninja memang terlihat sangat keren. Namun seringkali menemui permasalahan yang mengganggu.

Mekanisme memanjat dan melompat dari atas pohon sebenarnya terlihat keren. Namun masih sering terkendala bug dan trigger yang tak konsisten, yang sering kali membuat kami kesulitan untuk turun dan menaiki pohon.

Seperti bug yang terkadang membuat kami tak bisa memanjat atau menuruni pohon. Dari kubu Fireteam sendiri, ia punya mekanisme gameplay yang kurang fluid dan agak kaku. Kita bahkan tidak bisa melakukan vault atau melompati sebuah objek yang terlihat terjangkau.

Gerakan vault yang simple untuk melompati obstacle di depan juga tidak disematkan.

Selain bug dalam permainan tersebut, ada sebuah bug yang paling sering kami jumpai, dimana pada main menu dan customize character, karakter Predator sering kali tidak memuat texturenya dan terlihat “lebih mengerikan” seperti berikut ini.

Bug texture seperti ini menjadi salah satu hal yang paling sering kami jumpai.

Lebih menyebalkannya lagi, bagi kalian yang memainkannya via PS4 atau menggunakan controller. Predator: Hunting Grounds terasa kurang bersahabat dengan skema controlnya. Untuk berlari, kalian harus menahan L3 sembari mengarahkan arah pergerakan karakter dan bukannya menggunakan 1 tombol yang dapat ditekan dengan mudah saja.

Matchmaking Super Lama yang Menyiksa Dada

Bila membicarakan hal paling menyebalkan dari game ini tentu datang dari sistem matchmakingnya yang membuat frustasi. Pada masa awal perilisannya ini, Predator: Hunting Grounds punya sistem matchmaking yang terasa sangat lama. Hal ini kemungkinan terjadi pada servernya yang kurang stabil ataupun jumlah playernya yang masih sangat sedikit.

Matchmaking adalah hal terburuk dan menyebalkan dalam game ini.

Hingga review ini ditulis, kami masih sering mengalami kendala matchmaking yang terlewat sangat lama tersebut. Untuk no preference yang memasukan kalian pada kubu acak memerlukan waktu 3 hingga 6 menit. Untuk kubu Fireteam yang persentase pemainnya lebih banyak, kalian akan dihadapkan waktu 4 hingga 10 menit.

Sementara yang paling menyebalkan datang dari kubu Predator. Untuk dapat bermain sebagai Predator kalian akan dihadapkan pada lama matchmaking yang menyesakan dada. Estimasinya memang tertulis 6 menitan, namun sering kali kami menunggu 15 hingga 30 menit tanpa hasil sama sekali. Disini, dapat bermain menjadi predator dengan matchmaking yang singkat bisa kami anggap sebagai “keberuntungan”.

Setelah sekian lama menunggu hanya 3 orang saja yang bermain? Pfttttt.

Sangat membosankan ketika dihadapkan pada matchmaking yang sangat lama. Bahkan sering kali lama waktu menunggu matchmaking jauh lebih lama dibanding panjang satu match. Bisa dibilang ini merupakan masalah paling serius yang dihadapi oleh Predator: Hunting Grounds saat ini

Lootbox & Customization

Setiap kalian menyelesaikan match, kalian akan menerima credits dan exp. Credits sendiri dapat digunakan untuk membuka crate berisikan random item ataupun membeli item kosmetik secara langsung. Selain membeli dengan credits, crate juga dapat diperoleh sebagai bonus naik level.

Crate dapat diperoleh dengan credits ataupun bonus setelah naik level.

Crate yang kalian dapatkan berisikan random item kosmetik dengan nilai rarity yang berbeda-beda. Cara lainnya untuk memperoleh item menarik dari crate tersebut tentunya adalah membelinya langsung dengan uang sungguhan. Namun bagi kami, hal tersebut terasa tak terlalu sepadan, salah satunya adalah karena memperoleh crate bisa dibilang cukup mudah. Plus tiap crate yang didapatkan seringkali memberikan rarity yang tinggi.

Meski didapat secara acak, rarity item yang didapat tidaklah terasa pelit.

Dari kubu Fireteam, kalian dapat mengubah gender dan mengequip item-item menarik. Mulai dari skin seragam, skin senjata, topeng, hingga mask. Dari kubu Predator juga tak jauh berbeda, dimana kalian dapat mengubah gender plus menggunakan berbagai skin kosmetik yang terlihat menarik.

Kubu Predator maupun Fireteam dapat memperkeren tampilannya dengan segudang item yang menunggu untuk diunlock.

Satu-satunya masalah yang kami hadapi adalah, pada mode customize ini tidak memberikan indikasi yang jelas terkait item mana sajakah yang telah diunlock. Hal ini menyulitkan kami untuk menemukan dan memakai item mana sajakah yang sudah kami unlock setelah membuka crate.

Salah satu hal yang kami keluhkan adalah,HUD dan indikasi item mana sajakah yang telah kita unlock tidak terlihat secara jelas dan sulit untuk ditemukan.

Visual yang Memanjakan!

Sedari tadi bisa dilihat bahwa kami memberikan kritik tajam pada gameplay dan mekanisme Predator: Hunting Grounds. Namun bukan berarti game tersebut hadir tanpa kelebihan sama sekali. Melalui aspek visualnya, bisa dibilang bahwa game tersebut tampil sangat memanjakan mata.

Konsep game Predator dengan latar hutan belantara sebagai pondasi mampu terlihat detail dan mengagumkan. Tiap environment yang tersaji mampu terpresentasikan dengan apik melalui balutan Unreal Engine.

Tiap efeknya seperti bayangan, tata cahaya, reflection, fog, dan partikel lainnya mampu terlihat apik dan memberikan kesan dan atmosfir yang lebih imersif. Sebagai buktinya, kalian bisa melihat segudang screenshot yang telah kami abadikan di sepanjang review ini.

Sound & Soundtrack yang Imersif

Selain visual, aspek lain yang patut diacungi jempol untuk Predator Hunting Grounds datang melalui implementasi sound designnya. Presentasi audio yang dihadirkan membuat pertarungan antar Fireteam Vs Predator terasa lebih Imersif. Predator yang mendekati mangsa ataupun saat ia bergerak menaiki pohon terdengar lebih nyata.

Tiap aksi dari Predator meninggalkan rekam suara yang terdengar imersif.

Begitu pula dengan soundtrack yang dihadirkan juga mampu dipresentasikan dengan baik. Meski tak hadir dengan jumlah track yang variatif, Namun berbagai soundtrack yang dihadirkan mampu semakin memperkuat atmosfer permainan.

Sebagai Fireteam, kalian akan disuguhkan dengan soundtrack yang lebih mencekam dalam menghadapi predator plus tentara musuh. Begitu pula sebagai Predator, dalam perburuan kalian akan disuguhkan Soundtrack yang akan lebih memacu adrenalin

Conclusion

Dengan mengusung nama besar “Predator” didalamnya, sayangnya Hunting Grounds tidak bisa memberikan sesuatu yang benar-benar spesial. Secara tema dan konsep sebenarnya game ini terlihat potensial, namun sayangnya hal tersebut tak dapat dipresentasikan dengan maksimal.

Dengan berbagai kekurangan yang ada, tampaknya membeli game ini sekarang juga dengan harga penuh bukanlah sesuatu yang bisa kami rekomendasikan.

Meski punya presentasi visual dan audio yang sangat baik, sayangnya masih ada banyak kekurangan yang membuat proyek IllFonic ini jauh dari kata sempurna. Gameplay yang terasa kurang solid, bug yang masih bertebaran, sistem balancing yang tak seimbang, hingga matchmaking super lama yang menyebalkan menjadi banyak hal yang masih harus digaris bawahi.

Untuk saat ini, kami melihat bahwa hanya ada sedikit game yang masih bertahan dengan konsep asymmetric multiplayer 1 VS 4-nya. Sementara banyak diantaranya yang kini telah mati, seperti Evolve misalnya yang awalnya juga terlihat sangat ambisius. Untuk dapat mempertahankan Predator: Hunting Grounds tampaknya akan jadi PR yang besar bagi IllFonic. Namun kami harap developer tersebut dapat memperbaiki dan membuat game potensial yang satu ini menemui titik terangnya.

[RUMOR] Leaker Bocorkan Karakter Navia Genshin Impact Beserta Elemennya_1

Bocoran Karakter Navia Genshin Impact — Bocoran demi bocoran terus datang berbondongan memenuhi linimasa para pemain Genshin Impact. Kehadiran leaker sendiri bukan lagi sebuah rahasia umum di komunitas yang satu ini. Maka, bocoran informasi dari mereka pun sulit untuk dihindari namun tidak bisa pula untuk dianggap terlalu serius.

Menjelang berakhirnya patch 3 dan Arc Sumeru serta mempersiapkan kehadiran region baru Fontaine, leaker ikut aktif membagikan bocoran informasi mengenai karakter baru yang bisa kita temui nanti di update mendatang. Salah satunya adalah karakter Navia Genshin Impact.

Bocoran Karakter Navia Genshin Impact

Bocoran mengenai karakter Fontaine belum mereda sama sekali, paling tidak sampai developer memberikan informasi resmi kehadiran mereka di dalam game entah itu melalui teaser atau hanya sekedar drip marketing.

Kali ini, bocoran karakter Fontaine yang paling terbaru adalah Navia Genshin Impact. Oleh para leaker, dia disebut sebagai “blonde woman” atau “wanita pirang”. Tak hanya concept art-nya saja, leaker juga beri spekulasi elemen yang akan digunakan oleh si cantik yang satu ini.

Kabarnya, Navia akan menjadi karakter bintang *5 dengan elemen Geo. Jika informasi ini benar, maka HoYoverse akhirnya menjawab penantian dan permintaan penggemar bahwa elemen Geo (baik secara elemental reaction maupun karakter) membutuhkan pembaharuan.

Mulanya, sebuah percakapan antara Hutaosub77 dan Honkai_Revenger terjadi dimana mereka memperdebatkan elemen yang dipegang oleh Navia. Sampai akhirnya Honkai_Revenger mengungkapkan isi DM-nya bersama salah satu leaker ternama Merlin_Impact (Mero).

Mero merupakan leaker yang membocorkan 10 karakter Fontaine sekaligus beberapa bulan lalu yang mana cukup membuat para penggemar di komunitas ini heboh. Menurutnya, Navia akan menjadi karakter dengan vision Geo.

Terlepas dari benar atau tidaknya informasi tersebut, ada baiknya rumor leak Navia Genshin Impact ini tidak dianggap serius sampai kita mendapatkan konfirmasi lebih lanjut dari developer. Sampai saat itu tiba, jangan malas untuk mengerjakan daily dan eksplor ya, brott!

Fitur Layered Map Genshin Impact akan Dihadirkan agar Traveler Tak Lagi Nyasar

Eksplorasi para Traveler tak hanya terbatas di permukaan atas tanah saja, namun juga merembet sampai ke bawah tanah. Tentu ini melahirkan dua pendapat berbeda. Di satu sisi, Traveler yang menyukai eksplorasi merasa senang karena mendapatkan tantangan baru. Namun, di sisi lain, eksplorasi ini kerap membuat mereka tersasar.

Untuk menjawab keluhan ini, developer umumkan kehadiran fitur Layered Map Genshin Impact yang pastinya sangat mempermudah eksplorasi. Apa sih maksud layered map ini, brott? Simak jawabannya di artikel ini, ya!

Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita Game atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

[Rumor] Penyimpanan Internal Nintendo Switch 2 Sebesar 512GB, Akan Gunakan Layar 8 Inci

Tampaknya berita soal penerus Nintendo Switch memang sedang hangat-hangatnya. Selain kemarin ada rumor yang mengatakan kalau Switch 2 nantinya akan dirilis tahun depan. Sekarang ada lagi berita baru soal konsol dari Jepang ini.

Rumornya masih sama, Switch berikutnya akan rilis suatu waktu di tahun depan. Hanya saja bukan di awal tahun tapi ternyata bergeser ke Q3 2024. Tapi ada berita tambahan lainnya dari leaker kali ini.

Leaker Katakan: Penyimpanan Internal Nintendo Switch 2 Sebesar 512GB

Melalui podcast-nya, leaker Nate the Hate yang sebelumnya memprediksi secara tepat judul game sebelum pengumuman resminya memberikan beberapa informasi terkait Nintendo Switch 2 kali ini.

Dia mengatakan kalau nantinya Switch 2 akan menggunakan penyimpanan internal sebesar 512GB. Dimana ini merupakan penambahan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan model Switch sekarang termasuk versi OLED.

Menurutnya lagi, konsol tersebut mungkin akan rilis di bulan September atau Oktober tahun depan dengan satu game first-party kemungkinan besarnya adalah game 3D Super Mario yang baru.

Penerus Switch Dirumorkan Punya Layar 1 Inci Lebih Besar dari Switch OLED

Tidak cuma itu, kabarnya Switch 2 juga akan mendapatkan kenaikan ukuran layar dari yang sebelumnya 6,2 inci untuk v1 dan v2 atau 7 inci untuk versi OLED. Sekarang akan naik ke 8 inci dan menggunakan layar LCD. Nate tidak membeberkan apakah nantinya akan ada versi OLED seperti Switch sekarang.

Tentu semua ini hanyalah sekadar rumor belaka dan Nintendo sendiri tidak memberikan informasi apapun terkait adanya penerus Switch saat ini. Walau banyak rumor yang mengatakan kalau bahkan devkit Switch sudah dikirimkan ke berbagai developer. Setidaknya kita harus mendengar sendiri pengumuman dari Nintendo agar lebih pasti.

Apapun itu beritanya, tentu fans konsol Nintendo akan sangat senang karena sudah hampir 7 tahun mereka tidak mendapatkan upgrade konsol baru. Dimana spesifikasinya pun sudah sangat tertinggal dibanding kompetitornya.

Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

“Monster Hunter PC” Dauntless Sudah Bisa Kamu Mainkan Secara Gratis Hari Ini

Alternatif Monster Hunter World sebelum dirilis di PC.

Tidak hadirnya Monster Hunter: World di PC dalam waktu yang bersamaan tentunya membuat kebanyakan player PC menyayangkannya. Namun di sisi lain, banyak yang memakluminya demi terciptanya game yang optimal. Sembari menunggu, sepertinya Dauntless akan menjadi pelepas dahaga bagi kamu yang sudah tidak sabar berburu monster.

Phoenix Labs umumkan bahwa hari ini game co-op Monster Hunter-style buatan mereka, Dauntless telah memasuki masa Open Beta dan sudah bisa dimainkan oleh semua player secara cuma-cuma. Bersamaan dengan pengumuman tersebut, mereka rilis cinematic trailer untuk merayakannya. Kamu bisa mendownloadnya melalui situs resminya berikut.

Bagi kamu yang belum tahu, Dauntless adalah game co-op action yang sangat terinspirasi oleh Monster Hunter. Layaknya game buatan Capcom tersebut, kamu akan bisa berburu beberapa monster bernama Behemoth dan mengumpulkan bahan-bahan yang diambil darinya untuk keperluan craftingmu. Game ini miliki single-player campaign dan mode bernama Evergame dengan tingkat kesulitan yang menantang, dan hadiah yang lebih baik dari mode lainnya.

Sayangnya, peluncuran gamenya tidak berjalan dengan mulus setelah kami akan mencobanya. Hal ini dikarenakan servernya yang terlalu penuh, berkat diberondong jutaan orang yang ingin memainkannya. Jadi, alangkah baik jika kamu menunggu lebih lama agar servernya kembali normal.

Perkenalkan Ghozali, Pemuda Tanah Air yang Berhasil Jual Selfie Dirinya Sendiri Melalui NFT_1

Kehadiran teknologi terbaru berbasis blockchain, dengan non-fungible token (NFT) tampaknya benar-benar menawarkan peluang yang cukup besar. Bagaimana tidak, karena kami mendapati Ghozali, pemuda tanah air yang berhasil jual selfie dirinya sendiri melalui NFT. Bukan merupakan gambar sekelas auto-generated, melainkan murni dedikasi oleh Ghozali.

Dimulai dari Iseng?

Baru-baru ini, kami mendapati seorang pemuda Indonesia bernama Ghozali yang sempat menjadi trending di medsos Twitter, bahkan berseliweran di Facebook. Penulis awalnya kira bahwa hal tersebut hanyalah iseng belaka, namun melihat sudah dicuit sebanyak hampir 26.000 kali, tampaknya hal ini benar-benar serius.

Ghozali, dalam akun Twitternya @Ghozali_Ghozalu, jelaskan bahwa ia telah melakukan aksi selfie ini selama kurang lebih dari lima tahun. Mulai dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021, menurut kami setidaknya terdapat sekitar 1.000-an selfie tersedia.

Beberapa hari lalu, Ghozali mencuit bahwa ia telah berhasil menjual selfie dirinya sendiri sebanyak 230 foto, melalui marketplace OpenSea. Swafoto yang ia ambil setiap harinya, kemudian ia kemas sebagai NFT pada marketplace yang cukup memiliki nama tersebut.

Mengintip profile OpenSea yang ia miliki, tampak ada begitu banyak selfie yang ia klaim diambil setiap harinya. Bila mengacu pada cuitan yang ia buat pada 11 Januari 2022 silam di bawah ini, setidaknya ia miliki 900-an selfie yang telah ia upload.

Harga yang ia patok pun bervariasi, mulai 0.347 Ethereum setara dengan Rp. 16.579.665, sampai dengan 999 Ethereum atau Rp. 47.732.236.393.

Tidak hanya sekedar mengambil foto dirinya sendiri, Ghozali katakana bahwa setiap foto memiliki ceritanya masing-masing. Mulai dari kebosanannya saat harus berada di rumah terus, mengerjakan PR, sampai dengan memikirkan masa depan yang harus ia hadapi.

Melihat kesuksesan Ghozali, sebenarnya tampak bahwa potensi NFT benar-benar nyata. Penulis bahkan setuju bahwa meski dimulai dari iseng, hal ini tak menutup kemungkinan ini bisa menjadi sebuah ‘karya seni’ beneran.

Setidaknya hal yang dilakukan Ghozali jauh lebih berharga, bahkan menghasilkan ketimbang sekedar gambar-gambar yang hanya dibuat secara otomatis, bukan brott? Bila sebelumnya Mike Winkelmann alias Beeple berhasil membuat ‘everydays‘-nya sendiri, kita pun memiliki Ghozali dengan ‘everydays‘-nya sendiri pula.

Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author

[First Impression] Menjajal eFootball 2022 – Serasa Game Mentah!_6

Dari Winning Eleven, lalu coba mengakrabkan diri dengan nama PES, sampai melihat datangnya era “eFootball”, itu adalah sebuah pengalaman yang sempat dirasakan oleh para penikmat-penikmat game sepak bola yang sudah begitu lama memberi kepercayaan kepada Konami. Ketika pesaingnya seperti FIFA sudah mulai semakin pede dan tidak gentar dalam menjawab perubahan zaman, Konami pun juga ikut merespon dengan memberi adanya suatu perubahan besar.

Dengan resmi menanggalkan seutuhnya nama PES (Pro Evolution Soccer), kini datanglah nama eFootball 2022 sebagai satu game sepak bola andalan baru yang tengah ingin Konami sajikan di hadapan para penantinya. Hal yang paling bisa dirasa mengundang perhatian dari game ini adalah dari formatnya yang hadir secara free to play di banyak platform seperti PC (via Steam), semua konsol terkini (kecuali Switch) serta mobile.

Efootball 2022

Sejak tanggal 30 September kemarin, eFootball 2022 baru saja rilis di permukaan. Halaman review game ini di Steam pun langsung membawa perhatian yang sangat begitu menggemparkan. Bukan karena gamenya dianggap bagus atau luar biasa positif, tapi justru kebalikannya.

Karena dihinggapi rasa penasaran, penulis telah sudah mencicipi game ini selama beberapa waktu di Steam. Saya yang aslinya datang dan lebih familiar (aslinya pro) terhadap seri Winning Eleven/PES ketimbang FIFA, merasa bahwa game eFootball 2022 memang bukanlah game yang sesuai dengan ekspektasi, setidaknya bagi saya pribadi yang sudah membawa ekspetasi serendah-rendahnya.

Daftar isi

Mencoba tidak mengkambinghitamkan “free to play”

[First Impression] Menjajal eFootball 2022 – Serasa Game Mentah! 21

Yang pertama sebagai game free to play, game ini memang menawarkan begitu banyak sekali keterbatasan. Entah dari sedikitnya tim yang bisa kamu mainkan, hingga persoalan potensi monetisasi konten yang mungkin bisa saja membuatmu terganggu.

Namun, konsep “free to play” yang diusung eFootball sebenarnya bukanlah menjadi biang kerok jika game ini mampu menawarkan gameplay dan visual yang walau mungkin belum dianggap 100% sempurna, tapi tetap terasa asyik untuk dimainkan berulang-ulang. Sayangnya dalam kasus ini, eFootball sendiri masih sangat kurang dalam mengimplementasikan hal itu.

Sudah hancur di passing

Kecepatan Passing Dasar Di Efootball Yang Terlalu Lambat

Membahas tentang gameplay sepak bola-nya terlebih dahulu, game ini punya aspek fundamental bermain yang boleh dibilang sama sekali tidak nikmat atau jauh dari kata “realistik”.

Sebelumnya bagi saya, olahraga sepakbola bukan soal mencetak gol ataupun men-dribble bola dengan cepat dan penuh gaya/trik saja. Passing juga menjadi aspek yang tidak kalah penting. Di game ini, sistem passing yang notabenenya sangat fundamental benar-benar terlalu lambat. Terlepas dari pemain yang kamu kendalikan itu dikenal jago passing atau tidak melalui ratingnya, sirkulasi bola yang dijalankan saat mengoper tetaplah masih terasa kacau.

Misal ketika menendang dengan kekuatan bar yang setengah atau di bawahnya, bola benar-benar berjalan seperti layaknya siput. Sedangkan pada bar yang lebih, bola masih tidak terlalu berjalan secara cepat tapi malah tetap bisa terlewat ke pemain di dekatnya. Berbanding terbalik mekanik through pass yang justru malah berjalan lebih cepat meski dieksekusi dengan bar yang sedikit.

Banyak perubahan dari sebelumnya

Momen Sebelum Bertanding

Dari sana, eFootball juga membawa banyak perubahan dari segi kontrol bermain. Mulai dari cara berlari yang secara default dilakukan dengan R2/RT, mengejar pemain lawan secara otomatis (pressing) dengan L2/LT, hingga teknik kick feint yang kini harus menggunakan tombol R1/RB ketimbang X/A.

Sayangnya, meski punya fitur untuk mengubah settingan input bermain di kontroler, tombol pressing justru malah tidak bisa terganti. Ketika coba diubah ke input yang dituju, input tersebut malah tidak berfungsi sama sekali. Entah ini merupakan bug atau murni paksaan dari Konami agar pemain harus membiasakan diri bertahan dengan tombol L2/LT ?  

Tampilkan Indikator Arah Gerak untuk Melepas bola

Sementara itu, game ini ikut memperkenalkan sejumlah mekanik baru seperti teknik manual shielding dalam menggiring bola, beserta dengan tambahan transisi cepat saat goal kick plus format kamera baru yang secara dinamis bisa bergerak zoom-in atau zoom-out ketika pemain yang menggiring bola sedang face to face dengan lawan.

Sayangnya, implementasi mode kamera yang mungkin tujuannya biar terasa sinematik ini malah berkesan cukup mengganggu dan merusak visibilitas bermainmu. Yang membuatnya aneh, hal seperti ini justru sengaja ditunjukan di dalam game yang esensinya harus dimainkan secara kompetitif.

Lebih berat dan lebih jelek dari eFootball PES 2020/2021

Rumput atau Greenscreen ?

Sebagai orang yang menjajal game ini secara khusus di PC, eFootball tentu saja adalah game yang di atas kertas jauh lebih membutuhkan spek tinggi dari eFootball PES 2021. Namun bila dibandingkan secara visual, eFootball PES 2021 justru malah menjadi game yang lebih unggul serta konsisten.

Game eFootball 2022 sendiri masih terlihat sangat mentah. Selain dari masalah klasik mengenai tekstur yang telat ter-render, kualitas rumput lapangan hijau yang dihadirkan juga masih terasa kasar dan jauh dari kesan game next-gen. Belum lagi dari eksekusi visual dari para penonton di tribunnya yang sama sekali tak merata dan berkesan seperti game PS2.

[First Impression] Menjajal eFootball 2022 – Serasa Game Mentah! 22
Visual yang memang mengkhawatirkan

Membahas soal mimik wajah, ini kebetulan juga cukup disayangkan. Walau sebenarnya ada sebagian yang tak banyak berbeda dengan eFootball PES 2021, tapi hasil animasinya sendiri masih dijumpai cukup kaku, khususnya ketika ada pemain sedang berselebrasi setelah mencetak gol. Sementara itu bila membicarakan soal kemulusan, game ini kebetulan sama sekali tidak menyajikan pesona 60 FPS di saat replay dan kadang mengalami sedikit penurunan FPS di momen-momen tertentu.

Untuk hal ini, syarat spesifikasi yang diberikan untuk game eFootball memang benar-benar bukan untuk PC/Laptop kentang, yakni minimal membutuhkan VGA/GPU dengan VRAM sebesar 4GB. Tapi sayangnya, hal itu tidak dibarengi dengan penyajian kualitas grafis yang sebanding.

Game yang seharusnya jangan dirilis dulu

Efootball Menu Utama

Untuk ukuran game Free to play, saya pribadi tidak terlalu mempermasalahkan keterbatasan jumlah tim (atau lisensi klub) yang tersedia di sini. Namun, tetap bisa dinilai bahwa keberadaan kualitas konten yang dimiliki oleh eFootball ini masih terlalu mentah sementah-mentahnya.

Singkatnya, hanya ada dua mode saja yang bisa kamu mainkan. Yakni mode offline melawan AI dan mode worldwide club untuk bermain secara online melawan sesama pemain. Ingin mencoba berlatih atau beradaptasi dengan perubahan kontrol baru di eFootball ? Tidak ada mode practice di sini. Kamu hanya bisa menonton sebuah video tutorial yang sama sekali tak begitu membantu meski kamu tonton berulang-ulang.

Mode Melawan Ai Di Efootball

Di mode offline, hanya ada total 9 klub yang bisa kamu pilih. Tapi sekali lagi, bukan ini masalahnya. Yang ingin saya permasalahkan adalah, justru dari keputusan aneh Konami dalam membatasi pemain memilih settingan difficulty beserta durasi match yang seharusnya jadi esensi penting.

Pilihan difficulty yang tersedia di mode tersebut hanya dua saja, yakni Regular (Normal) dan Superstar. Sisanya, masih dikunci oleh Konami. Lebih parahnya lagi, 5 menit cuma jadi satu-satunya pilihan durasi match yang bisa kamu mainkan di mode offline. Inilah yang membuat saya sampai tidak habis pikir.

Sisanya Mau Jadi DLC Berbayar ?

Memang dalam beberapa waktu ini telah tersedia di dunia maya mod khusus yang dapat membuka opsi-opsi tersebut. Meski fungsinya secara logika bisa sangat membantu untuk memperbaiki pengalaman bermainmu, saya belum berani sepenuhnya merekomendasikan mod ini karena faktor Konami.

Mengingat bisa saja bila mereka bakal menganggap itu sebagai hal yang ilegal dan berupaya “menindak tegas” siapapun yang kedapatan menggunakan mod tersebut. Atau dengan kata lain, opsi untuk memilih tambahan durasi, difficulty, hingga tim, jenis bola, maupun stadion bisa mungkin akan mereka pasarkan sebagai sebuah konten DLC berbayar. Sudah siap jengkel dengan kemungkinan ini ?

Mode online yang cegah kamu “kecanduan”

Mode Online Di Efootball 2022

Seolah terasa mubazir sekali, Konami juga memberikan opsi yang tidak kalah terbatasnya ketika kamu memainkan mode online. Kebetulan untuk saat ini, masih belum ada semacam mode utama seperti myClub untuk menyusun dan membangun skuad yang berisikan pemain-pemain gacha/impianmu. Kamu pun hanya bisa bermain dalam tajuk event kecil-kecilan untuk memenangkan 1 atau 2 match.

Di mode event kecil ini, kamu akhirnya mendapat opsi pilihan tim yang lebih luas dibandingkan dengan mode offline. Tim dari sejumlah liga di eropa, Amerika Selatan hingga Asia walau sebagian tak berlisensi bisa kamu mainkan. Akan tetapi, tetap disarankan bagi kamu untuk memainkan tim favorit terbaikmu karena ketika sekali memilih, kamu tak bisa bergonta-ganti tim sebelum event usai.

Dari sana, mode ini juga membawa limitasi sebanyak maksimal 6 kali bermain dalam sehari bila kamu belum berhasil menang sedikitpun.

Kesimpulan

[First Impression] Menjajal eFootball 2022 – Serasa Game Mentah! 23

Kalo boleh jujur, saya melihat bahwa hasil review “Overwhelmingly Negative” yang game ini punyai di Steam terasa lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen para komunitas gamer di sana yang cenderung anti terhadap game-game live service. Namun terlepas dari itu semua, perilisan awal game eFootball bagi saya tetaplah masih jauh dari kata “baik” atau bahkan “layak”.

Meski free to play, Konami tidak sepatutnya memberi konten dan gameplay dengan kualitas yang masih sedangkal ini ke pemain. Sehingga tentunya, banyak PR yang perlu Konami perhatikan demi bisa memperbaiki game eFootball. Dan peluang mereka untuk menyelamatkan nama baik game ini boleh dibilang tetap masih terbuka lebar dengan perjalanan yang mohon maaf* masih jauhhhhhhh……

Pengalaman menang di online match

Setia memainkan eFootbal PES 2021 atau membeli FIFA 22 (bila punya dana lebih) adalah opsi terbaik yang dapat kamu ambil bila kamu cinta terhadap game bola yang punya kualitas maksimal. Sementara eFootball sendiri masih terasa begitu mentah untuk dinikmati dan sebaiknya kita semua hanya perlu menunggu saja janji sekaligus komitmen Konami dalam memperbaiki game ini.

Bonus screenshot:

[First Impression] Menjajal eFootball 2022 – Serasa Game Mentah! 24
[First Impression] Menjajal eFootball 2022 – Serasa Game Mentah! 25

[First Impression] Menjajal eFootball 2022 – Serasa Game Mentah! 26
[First Impression] Menjajal eFootball 2022 – Serasa Game Mentah! 27

[RUMOR] Playstation State of Play 2023 Kemungkinan Berlangsung Bulan Depan

Setelah penyelenggaraan event State of Play pada bulan September tahun lalu, kali ini beredar sebuah rumor bahwa Sony akan kembali mengadakan State of Play 2023. Dikabarkan pula bahwa event ini bakal berlangsung pada bulan depan. Penasaran? Yuk kita bahas bersama!

Kilas Info State of Play 2023

Rumor didapat dari PlayStation Lifestyle yang ramai diperbincangkan di forum 4chan, di mana State of Play 2023 akan berlangsung di bulan Februari. Hal ini semakin diperkuat dengan perilisan PS VR2 di tanggal 22 Februari 2023.

Tidak dijelaskan di tanggal berapa acara tersebut akan digelar, pun tak ditemukan situs resmi dari Playstation juga Sony. Selain itu, Hogwarts Legacy dan Marvel’s SpiderMan 2 akan rilis di musim gugur tahun ini. Meskipun begitu, hal ini masih sebuah prediksi, mengingat PS VR2 akan rilis di bulan depan dan besar kemungkinan State of Play juga akan hadir nantinya.

Kita mengetahui bahwa platform ini menghadirkan ragam judul game terbaru di tahun lalu lewat State of Play. Game – game tersebut seperti Stellar Blade, Like a Dragon Ishin, Tekken 8, dan masih banyak lagi. Meskipun masih rumor, para gamer maupun fans berharap State of Play dapat hadirkan judul game – game terbaru yang menarik dan juga seru di tahun ini.

IP Game Baru Sony Bocor di Internet, Eksklusif untuk PlayStation

Kita mengetahui hampir seluruh IP seperti seri Uncharted, The Last of Us dan Horizon mampu meraih kesuksesan dan kepopuleran di kalangan para gamer. Nah baru – baru ini, platform Sony kini tengah mengembangkan IP baru yang masih dalam tahap pengembangan. Kabar tersebut didapat dari video bocoran gameplay yang memperlihatkan game aksi terbaru yang kini tengah digarap oleh PlayStation.

Penasaran dengan IP game barunya? Kalian bisa baca selengkapnya di sini.

(Source: Translasi dari Game Rant)

7 Fakta Menarik Seputar Game NFT Kekinian Bernama Axie Infinity

Sebelumnya, kami mendapat banyak request untuk membahas game penghasil uang kekinian yang ditanamkan fitur non-fungible token alias NFT. Meski sedikit terlambat, namun kami merasa bahwa ketenaran dari game yang gunakan teknologi blockchain kekinian ini masih digemari. Namanya adalah Axie Infinity.

Permainan yang bisa dimainkan melalui komputer maupun smartphone kesayangan kalian ini gunakan pendekatan play-to-earn yang masih berbasis NFT. Melihat ada embel-embel play-to-earn, sudah barang tentu layaknya magnet yang menarik orang-orang untuk mencobanya, terlebih di masa pandemi.

Pada kesempatan kali ini, kami bukan akan membagikan tips dan trik seputar Axie Infinity, melainkan beberapa fakta menarik. Dan tidak menutup kemungkinan di lain kesempatan kami akan berikan first impression kami mengenai game berbasis NFT ini.

Oke, ketimbang tulisan ini makin kemana-mana, berikut adalah 7 fakta menarik seputar game NFT kekinian bernama Axie Infinity. Setidaknya, kamu harus tahu sebelum memainkan games yang bisa menghasilkan cuan ini.

Daftar isi

1. Dikembangkan oleh Developer Asal Vietnam

Sekilas, tampilan visual yang ditawarkan games ini terlihat kebarat-baratan karena miliki grafis dengan style kartun. Tampaknya ungkapan ‘tak boleh menilai buku dari cover-nya’ adalah hal yang sesuai untuk fakta pertama ini. Axie Infinity ternyata dikembangkan oleh developer asal Vietnam, Sky Mavis, dan berhasil menuai buah kesuksesan di asia tenggara.

2. Game Ini Meroket Berkat Pandemi

Meski hanya sebuah permainan, namun berkat usung model play-to-earn, menjadikan games ini sebuah alternatif menghasilkan cuan, terlebih di masa pandemi. Sebenarnya, Axie Infinity telah ada sejak tahun 2018 silam, namun baru booming berkat pandemi. Filipina adalah salah satu negara yang mendapat benefit cukup banyak berkat kehadiran game penghasil uang ini.

3. Hampir Semua Keuntungan untuk Pemain

Berbicara model bisnis play-to-earn, sudah barang tentu harus dibarengi dengan rasio yang menguntungkan pemain, kan brott? Sky Mavis selaku developer tentu sudah pikirkan hal ini sebelumnya dengan matang. Diperkirakan 95% keuntungan yang didapat, akan mengalir ke dompet pemainnya, sebuah besaran yang menggiurkan.

4. Mendorong Banyak Pemain Baru untuk Mencoba

Sebagai salah satu game NFT kekinian yang cukup tenar, sudah barang tentu harus miliki pondasi yang cukup solid untuk menopangnya. Buat kamu yang tertarik untuk mencobanya, Axie Infinity berikanmu edukasi mengenai tata cara bagaimana memulai mencari profit dari games ini.

5. Usung Model Bisnis yang Unik

Kalau boleh jujur, sebenarnya model bisnis yang diusung Axie Infinity ini sudah cukup umum diterapkan di bermacam games. Disebut play-to-earn, di mana para pemain harus membeli monster unyu-unyu bernama Axie untuk segera hasilkan cuan. Tenang, buatmu yang tak miliki modal, games ini sertakan fitur “beasiswa” untuk mudahkanmu hasilkan profit secepatnya.

6. Bukan Games dengan Strategi yang “Mencurigakan”

Permainan alias game penghasil uang dengan fitur NFT ini bukanlah sebuah permainan dengan strategi yang “mencurigakan”. Sky Mavis, selaku developer Axie Infinity tegaskan bahwa games yang mereka kembangkan ini benar-benar berikan value bagi para pemainnya. Memang, kita diharuskan beli monster dahulu, namun ini demi mendapatkan cuan nantinya.

7. Pemain Benar-Benar Setia dengan Game Ini

Kesuksesan dari sebuah games umumnya ditentukan oleh populasi. Axie Infinity ternyata dipandang sebuah games penghasil uang kekinian yang cukup populer. Entah itu dikarenakan banyaknya pemain yang benar-benar menyukai games ini, atau ingin menghasilkan uang, semua memainkan Axie Infinity.

Verdict

Sebenarnya, model play-to-earn ini sudah ada bertahun-tahun lalu seperti pada game online, namun tak membutuhkan modal yang banyak. Mulai dari Ragnarok Online, Seal Online, MU Online, bahkan sekelas RF Online adalah segelintir dari banyaknya games dengan model play-to-earn. Hanya saja, metode yang digunakan memang sedikit berbeda.

Ditambah persepsi bahwa dulu games takkan bisa menghasilkan cuan, yang berhasil dipatahkan oleh eksistensi Axie Infinity.

Itulah 7 fakta menarik seputar game NFT kekinian bernama Axie Infinity, apakah kamu tertarik memainkannya, brott?

Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author

[RUMOR] NVIDIA Titan Blackwell Diketahui Sudah Dikembangkan

Baru-baru ini kami mendapati sebuah rumor di mana NVIDIA Titan Blackwell diketahui sudah memasuki tahap pengembangan. Walau dua generasi sebelumnya kita tak melihat lini ‘Titan’, namun kemungkinan besar kita akan melihatnya di generasi mendatang, Blackwell. Benarkah hal tersebut?

NVIDIA Titan Blackwell Diketahui Sudah Dikembangkan

Rumor di mana NVIDIA Titan Blackwell ini memasuki tahap pengembangan ini kami dapatkan dari beberapa sumber. Yang pertama adalah melalui video terbaru RedGamingTech di YouTube, di mana kanal tersebut menyebutkan bahwa kubu hijau lagi menggodok kartu grafis yang berpotensi akan menjadi yang terkuat di masa mendatang.

Sumber kedua yang perkuat rumor ini adalah cuitan terbarui dari Kopite7kimi. Dalam cuitannya pendek bertuliskan ‘the big thing exist,’ hal ini seolah merujuk bahwa kartu grafis terbaru NVIDIA berpotensi akan menggemparkan dunia teknologi.

Sumber ketiga yang semakin memperkuat desas-desus NVIDIA Titan Blackwell ini kami lansir dari jawaban Panzerlied di forum ChipHell. Di mana dalam diskusi tersebut, diketahui bahwa RTX 5090 hanya memiliki bus width 448-bit, sedangkan masih ada satu kartu grafis yang memiliki bus width di angka 512-bit.

Berdasarkan ketiga sumber di atas, besar kemungkinan bahwa benar adanya NVIDIA tengah mempersiapkan kartu grafis tercepatnya untuk menghadapi tantangan teknologi di masa mendatang. Namun, tampaknya kita tak bisa menarik kesimpulan, dan sebaiknya menunggu pengumuman pada acara CES 2025 mendatang.

Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

[OPINI] 7 Skin Mobile Legends Terkeren dari Season 1 sampai Season 23 Tahun 2022

Kali ini kami akan memberikan beberapa pendapat tentang Skin Mobile Legends terkeren. Skin ini mulai dari Season 1 sampai dengan Season 23.

Alasannya karena Mobile Legends akan melakukan reset Season 23 sebentar lagi. Tepatnya pada tanggal 25 Maret 2022. Terdapat bocoran skin season 23 di Mobile Legends untuk Hero Masha.

Dengan kehadiran skin season terbaru itu, tentu saja akan membuat beberapa penilaian tentang skin season terkeren sedikit banyaknya berubah. Akan ada pendatang baru yang bisa jadi mengganti deretan skin season terkeren di Mobile Legends.

Nah, tanpa basa – basi lagi, berikut pendapat kami tentang 7 Skin Season terkeren di Mobile Legends beserta alasannya.

Daftar isi

Daftar Skin Mobile Legends Terkeren dari Season 1 sampai Season 23 Tahun 2022

1. Gord – New Baron (Season 21)

[OPINI] 7 Skin Mobile Legends Terkeren dari Season 1 sampai Season 23 Tahun 2022 9

Skin Season 21 untuk Gord – New Baron sangatlah keren dan menjadi urutan pertama dalam list ini. Alasannya adalah skin ini sekelas skin Spesial Baxia yang seharga 749 Diamonds ya. Namun, kita dapat memiliki skin season Gord dengan gratis.

Skin Season Gord ini akan merubah penampilannya menjadi seperti seorang gangster atau Mafia. Dengan setelan jas yang digunakannya, akan membuat Gord terlihat menggunakan skin yang mahal. Papan luncur yang menjadi salah satu ikon dari Hero ini, juga dirubah menjadi sangat keren dengan lapisan warna emas-nya.

Skin season Gord ini juga miliki efek skill yang cukup memukau. Skill – skill Gord akan dirubah menjadi warna emas juga ya.

2. Clint – Witch Hunter (Season 15)

[OPINI] 7 Skin Mobile Legends Terkeren dari Season 1 sampai Season 23 Tahun 2022 10

Skin Season 15 untuk Clint ini akan merubahnya menjadi pemburu para penyihir ya. Skin ini sangatlah keren, mirip seperti Skin Squad Venom di Mobile Legends. Terdapat efek – efek skill yang keren juga ketika Clint gunakan skin ini.

Ultimate-nya akan melontarkan sebuah peluru hitam ke arah musuh. Skill 2 Clint akan melontarkan sebuah senjata pengikat kaki yang sering digunakan Cowboy berwarna hijau, dan miliki efek keren ketika mengenai musuh.

3. Akai – Street Enforcer (Season 19)

[OPINI] 7 Skin Mobile Legends Terkeren dari Season 1 sampai Season 23 Tahun 2022 11

Tidak ada perubahan yang signifikan terhadap efek skill Akai ketika dia gunakan skin season-nya di Mobile Legends. Akan tetapi, Skin ini membuat Akai tampak sangat berbeda dan sekelas skin ML terkeren yang spesial, ya.

Penampilan Akai berubah menjadi Panda gangster jalanan. Lengkap dengan senjata baseball yang buat dia semakin Badass. Terdapat jaket Street Wear yang buat dia seperti seorang preman jalanan. Jangan lupa, seekor kodok yang menjadi teman dari Akai juga mendapatkan perubahan dari segi tampilan ketika dia gunakan skin ini. Kodok Akai akan berubah warna menjadi emas, dan menggunakan kaos dengan tema anak jalanan juga.

4. Cyclops – Zombie Bambino (Season 17)

[OPINI] 7 Skin Mobile Legends Terkeren dari Season 1 sampai Season 23 Tahun 2022 12

Cyclops dengan skin season 17 di Mobile Legends, akan merubahnya menjadi seorang vampire dari Cina. Lengkap dengan aksesoris kalung batu giok, sebuah mantra penghenti vampire di topinya, serta baju kekaisaran Cina.

Cyclops juga miliki tas yang berbentuk seperti kotak penyegel vampire di Cina ya. Sayangnya, skin season Cylops ini tidak akan merubah efek dari skill – skillnya. Menjadikan skin ini cuman masuk ke urutan 4 terkeren saja.

5. Rafaela – Star Chaser (Season 18)

[OPINI] 7 Skin Mobile Legends Terkeren dari Season 1 sampai Season 23 Tahun 2022 13

Rafaela dengan skin season 18 di Mobile Legends, cukup keren untuk dimasukkan dalam list ini. Dia miliki tampilan bak dewi sesungguhnya ketika gunakan skin ini. Hal yang paling mengagumkan adalah animasi Orb yang ada di Staff senjata Rafaela. Orb tersebut tampak sangat keren dengan kemilau cahaya biru di sekitarnya.

Sayangnya, skin ini hanya memberikan perubahan efek warna kepada skill – skill Rafaela. Efek tersebut juga tidak terlalu tampak ketika digunakan di dalam game ya.

6. Nana – Graveyard Party (Season 1)

[OPINI] 7 Skin Mobile Legends Terkeren dari Season 1 sampai Season 23 Tahun 2022 14

Salah satu skin ML season terkeren yang patut kita apresiasi adalah skin Nana – Graveyard Party yang hadir sebagai hadiah Season 1 di Mobile Legends. Skin ini akan merubah nana dengan tampilan ala iblis kecil. Lengkap dengan ekor iblis yang ada di mitologi, serta sayap kecil di atas kepalanya.

Namun, skin season Nana ini juga tidak berikan efek skill apa – apa ya. Jadi, hanya tampilan Nana saja yang keren ketika gunakan skin tersebut.

7. Masha (Season 23)

[OPINI] 7 Skin Mobile Legends Terkeren dari Season 1 sampai Season 23 Tahun 2022 15

Walaupun Season 23 belum berakhir, namun sudah terdapat bocoran skin season 23 untuk Hero Masha di Mobile Legends. Terlihat dari bocoran, skin ini sangatlah keren dan hadirkan Animasi yang bagus juga.

Alasannya, Skin ini sangat menggambarkan Masha sebagai seorang petarung dengan penampilan barunya. Cakar yang menjadi senjata utama Masha, akan dirubah menjadi senjata cakar robot yang sangat keren. Tak hanya itu, rambut gimbal yang diberikan untuk Masha pada skin ML ini akan sangat cocok, dan buat dia seperti seorang petarung sejati yang keren.

Nah, itulah 7 Skin Mobile Legends terkeren dari Season 1 sampai Season 23 beserta alasannya. Menurutmu, skin mana yang paling keren di Mobile Legends brott? Silahkan komentar di bawah ya.

Baca juga informasi menarik lainnya terkait  Mobile Legends atau artikel lainnya dari Jeri. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

[RUMOR] Fitur Face Scan The Sims, Import Wajah Aslimu menjadi Karakter The Sims_3

Seperti yang sudah diumumkan oleh EA sebelumnya, tampaknya developer yang satu ini ingin pemain dapat membuat karakter hanya dengan fitur face scan The Sims. Merupakan sebuah fitur face import yang mana kalian bisa membuat karakter The Sims hanya dengan scanning foto dari wajah asli.

Kabar dari pengembangan fitur face scan The Sims ini juga diikuti dengan laporan paten lainnya. Yuk, simak bareng brott!

Import Wajah Aslimu menjadi Karakter The Sims dengan Fitur Face Scan The Sims Ini!

Fitur face scan The Sims ini berbicara tentang teknologi inovatif yang mengizinkan pemain untuk import animasi, baju, dan bentuk lainnya dari ponsel ke dalam game The Sims. Kabarnya, fitur ini juga berlaku untuk scanning hewan peliharaan juga, lho!

Gambar diatas mempresentasikan fitur Creating Pets atau menciptakan hewan peliharaan yang mirip dengan hewan yang asli. Mulai dari bentuk sampai warna bulu sekalipun. Untuk karakter Sims sendiri, ada lebih banyak opsi kustomisasi untuk pakaian dan bentuknya.

Berlaku juga untuk animasimu sendiri yang direkam melalui kamera. Nantinya gerakan kalian ini bisa digunakan dan diaplikasikan untuk situasi apapun di dalam game The Sims.

Dilansir dari SimsCommunity, patent ini sendiri diumumkan oleh software engineers dan researchers dari EA, menunjukkan bahwa fitur face scan The Sims benar tengah dikembangkan bersamaan dengan sample gambarnya juga.

Dibandingkan dengan patent tahun lalu, patent terbaru yang dirilis oleh Igor Borovikov selaku AI Scientist EA, berisi informasi analisis, penjelasan, dan perkembangan yang lebih dalam mengenai fitur face scan The Sims ini.

Patent yang ditulis langsung oleh AI Scientist EA dan engineers The Sims lainnya bisa kalian baca dengan lengkap disini.

Fitur Face Scan yang Mungkin akan Diaplikasikan di The Sims 5

Menariknya, patent di atas ungkapkan kemungkinan bahwa fitur ini akan diaplikasikan ke dalam game The Sims. Namun, penulis dari patent ini mengatakan bahwa masih ada beberapa permasalahan yang harus dipertimbangkan dalam fitur ini.

Contohnya, tekstur dan detail wajah seseorang bisa menjadi beda di dalam game karena pengaruh lighting. Jadi, masih banyak pengerjaan yang harus dilakukan oleh tim untuk dapat realisasikan fitur ini ke dalam game The Sims.

Namun, bukan lagi sebuah rahasia bahwa Maxis dan Tim The Sims sedang mengerjakan sesuatu untuk judul terbaru The Sims Series. Dengan dibukanya banyak lowongan pekerjaan dan rumor terpercaya mengenai The Sims 5, maka tidak menutup kemungkinan bahwa developer sedang menyiapkan sesuatu yang besar.

Bagaimana menurut kalian mengenai fitur yang satu ini? Tinggalkan komentar kalian, ya! Dan nantikan terus kabar terbarunya hanya di Gamebrott!

Baca juga informasi menarik lainnya terkait Berita Game atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

[RUMOR] PUBG Siap Rilis Sebuah Mode Baru yang Gabungkan Genre Battle Royale dan Auto-Battler

Sepertinya pihak PUBG selalu mencoba menghadrikan sebuah perubahan baru yang membuat para pemainnya merasakan pengalaman baru saat memainkan game garapannya. Pasalnya baru-baru sebuah rumor yang pertama kali dibocorkan oleh seorang leaker bernama PlayerIGN, menyebutkan bahwa game yang satu ini tengah mengerjakan sebuah mode baru yang menggabungkan genre Battle Royale FPS dengan Auto Battler Mekanik. Dalam videonya tersebut, sang leaker menyebutkan bahwa mode tersebut akan memiliki nama “Vostok”

https://youtu.be/voerqvGWe08

Berdasarkan video yang diupload melalui Youtube tersebut, PlayerIGN menyebutkan bahwa Vostok akan memiliki perbedaan dengan game-game auto-battler pada umumnya. Dimana dalam Vostok sendiri pemain akan bertanding 1 vs 1, dimana saat setiap pemain akan memiliki 3 nyawa. Round akan terus berlangung dan kamu akan menjumpai para pemain lain hingga kamu menjadi satu-satu pemain yang ada di arena. Sehingga kemungkinan besar, jika mode Vostok ini mengadopsi gameplay mekanik dari Battle Royale, kemungkinan besar saat permainan sendiri mode ini akan menghadirkan 50 hingga 100 pemain dalam waktu bersamaan. Tentunya hal ini menjadi sebuah warna baru dikarenkan jika pada umumnya auto battler hanya diikuti oleh 10 orang saja, maka Vostok akan memecahkan rekor sebagai game Auto Battler dengan pemain terbanyak,

Sayangnya hingga berita ini diturunkan pihak pengembang belum memberikan informasi resmi akankah Vostok yang merupakan gabungan dari genre Battle Royale dan Auto Battler ini benar-benar akan hadir digame Battle Royale yang satu ini.

Baca juga informasi menarik lainnya terkait Video Game serta artikel keren lainnya dari Andi Permana.
For any further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com

F1 GP Australia 2024- Comeback Sensasional Sainz

Carlos Sainz Jr sukses memenangkan balapan Formula 1 GP Australia 2024 dengan cara fenomenal. Pebalap Ferrari itu masih dalam pemulihan usai menjalani operasi radang usus buntu.

Berlangsung di Sirkuit Albert Park, Minggu (24/3), Sainz berhasil memanfaatkan kerusakan rem mobil Max Verstappen dan mengambil alih kendali lomba sejak lap kedua. Ia praktis tak terbendung dan menyelesaikan 58 lap dengan catatan waktu 1 jam 20 menit 26,843 detik.

Ini menjadi kemenangan perdana Sainz sejak GP Singapura tahun lalu. Pebalap Spanyol tersebut juga memutus rangkaian sembilan kemenangan beruntun yang diraih Verstappen sedari GP Jepang enam bulan silam.

Baca juga: Hasil F1 GP Australia 2024: Carlos Sainz Juara, Ferrari Finis 1-2

Kemenangan ini sungguh di luar ekspektasi, mengingat Sainz belum sepenuhnya pulih usai mengalami radang usus buntu yang membuatnya melewatkan GP Arab Saudi pada awal bulan ini. Di balik bajunya masih terpasang perban menutupi luka operasi.

Ia pun masih hati-hati dalam bergerak, termasuk saat keluar dari kokpit mobilnya. Meski begitu, ia merasa puas bisa mengamankan kemenangan. Hari yang sempurna bagi Ferrari karena rekan setimnya, Charles Leclerc juga meraih podium runner-up.

“Sungguh balapan yang bagus. Saya merasa amat baik di luar sana. Tentu saya merasa kaku dan secara fisik jelas tidak mudah, saya beruntung bisa melakukannya sendiri, saya bisa mengatur kecepatan, ban, segala hal, dan ini bukanlah balapan tersulit,” ujar Sainz.

“Tetapi saya sangat bahagia, sangat bangga dengan tim, dan senang bisa finis 1-2 dengan Charles di sini. Itu menunjukkan bahwa kerja keras membuahkan hasil dan hidup terkadang sungguh gila.”

“Apa yang terjadi di awal tahun, lalu podium di Bahrain, lalu usus buntu, kembali, meraih kemenangan… itu seperti rollercoaster. Tapi saya menyukainya dan saya sangat bahagia,” jelasnya, seperti dikutip Sky Sports.

Fakta seputar GP Australia 2024

  • Max Verstappen gagal finis untuk pertama kalinya dalam 43 balapan terakhir. Pebalap Belanda itu terakhir kali mengalami DNF juga di GP Australia pada dua tahun silam.
  • Mercedes gagal meraih poin di GP Australia 2024 usai Lewis Hamilton retired di lap 17 karena problem mesin dan George Russell crash di lap ke-57. Pertama dalam sedekade terakhir, pabrikan Jerman ini gagal meraih minimal satu podium dalam tiga balapan perdana.
  • Haas meraih double points finish usai Nico Hulkenberg dan Kevin Magnussen secara berurutan finis P9 dan P10. Tim asal Amerika Serikat ini terakhir kali meraih poin ganda pada GP Austria 2022, saat Mick Schumacher finis P6 dan Magnussen P8.
  • Ferrari kembali meraih P1-P2 sejak GP Bahrain 2022. Bedanya, kala itu Leclerc yang menjadi pemenang dan Sainz menjadi runner-up.
  • Fernando Alonso yang awalnya finis P6 GP Australia 2024 dihukum 20 detik dan tiga poin penalti usai cara mengemudinya dinilai “berpotensi membahayakan pebalap lain” dalam insiden crash Russell. Alonso harus puas turun dua peringkat ke P8 dalam balapan ini.

(adp/nds)

CEO Ducati Tegaskan Lagi- Tolak Rekrut Marc Marquez

CEO Ducati Claudio Domenicalli menolak rumor Marc Marquez. Domenicalli menegaskan, Ducati sudah puas dengan komposisi pebalapnya saat ini.

Spekulasi terkait potensi kepindahan Marquez ke pabrikan Italia itu belakangan ramai karena komentar Jorge Lorenzo. Mantan juara dunia MotoGP tiga kali tersebut mengatakan, Marquez akan meninggalkan Honda setelah kontraknya selesai, lalu menyeberang ke Ducati demi mengejar titel kesembilan.

Sementara itu Ducati memang semakin tangguh setelah merebut Triple Crown di 2022. Di musim ini, Francesco Bagnaia sukses memenangi dua dari lima balapan reguler pertama sedangkan dua lainnya direbut Marco Bezzecchi, yang juga menunggangi Desmosedici.

Baca juga: MotoGP Italia: Duel Dua Murid Valentino Rossi dari Dua Ducati

Di awal tahun ini Direktur Umum Ducati Paolo Ciabatti telah menutup pintu buat Marc Marquez karena sudah ketuaan. Kini Domenicalli mengatakan, Marquez bukan pebalap yang tepat untuk timnya.

“Hal-hal seperti ini menyenangkan karena mereka membuat orang-orang bicara, seperti di bar olahraga,” ceplos Italiano berusia 58 tahun itu kepada Sky. “Namun, saya kira ini bukan hal yang tepat untuk kami.”

Baca juga: Marini Ungkap Sering Dapat Nasihat Penting dari Rossi

“Kami punya sebuah kelompok pebalap yang menakjubkan yang sudah kami besarkan sendiri. Francesco Bagnaia itu rider yang sangat berbakat, dia diremehkan, dia memang masih membuat beberapa kesalahan tapi dia bisa bersaing.”

“Jika dia tidak membuat kesalahan kami akan sudah membicarakan tentang gelar juara [yang lain]. Namun tidak hanya ada Pecco, kami juga punya Enea Bastianini, Jorge Martin, banyak pebalap muda yang sedang kami pantau.”

“Marquez itu memang punya bakat yang luar biasa, dia tidak harus membuktikan apa pun kepada siapa pun. Namun, Ducati mendapatkan kekuatannya dari cara kami bekerja dengan pebalap-pebalap kami. Kekuatan kami adalah semangat kekeluargaan. Sekarang kami baik-baik saja seperti ini dan kami akan terus seperti ini. Hasilnya memberi kami alasannya,” Domenicalli menegaskan.

Lihat Video: Klasemen MotoGP 2023: Bezzecchi Pepet Bagnaia

[Gambas:Video 20detik]

(rin/krs)

Diggia Resmi Berlabuh di VR46 Racing Team

Fabio Di Giannantonio sudah mendapatkan tim baru. Diggia berlabuh di VR46 Racing Team.

Diggia dilepas oleh Gresini Racing akhir musim ini. Tim asal Italia itu menjalin kesepakatan dengan Marc Marquez.

Selepas balapan MotoGP Valencia 2023, Diggia langsung mendapatkan tim baru. Satu kursi pebalap tim VR46 Racing Team lowong setelah Luca Marini pindah ke Repsol Honda.

Baca juga: Diggia Ucapkan Salam Perpisahan ke Gresini Racing dengan Manis

Dalam rilis yang diterima detikSport, Diggia akan bersama tim milik Valentino Rossi itu pada sepanjang musim 2024.

“Saya bahagia bisa bergabung dengan tim kuat seperti VR46 Racing Team, saya bisa banyak belajar dan saya tak sabar untuk bisa segera bekerja bersama pada proyek ini. Kami bisa melakukan suatu hal yang sangat bagus,” kata Diggia dalam rilis yang diterima detikSport.

Baca juga: Habis Menang di Lusail, Diggia Bidik Perpisahan Manis dengan Gresini!

“Dalam dua musim terakhir di MotoGP, saya sudah banyak berkembang dan dalam tim ini, saya jelas akan lebih matang lagi dan bisa meraih hasil akhir yang baik,” kata dia menambahkan.

Diggia memang menunjukkan performa yang sip dalam beberapa saat terakhir bersama Gresini Racing. Dia mempersembahkan kemenangan di MotoGP Qatar.

Baca juga: Momen Kemenangan Perdana Di Giannantonio Setelah Asapi Bagnaia

Hadapi Grand Finale APRC 2023, Sean Gelael Siap Gaspol

Pebalap Jagonya Ayam Motorsport Sean Gelael percaya diri menghadapi Grand Finale Asia Pasific Rally Championship (APRC) 2023. Dia siap tancap gas sedari Special Stage 1.

Sean akan turun bersama co-driver Hugo Magalhaes asal Portugal untuk Danau Toba Rally 2023 – APRC Grand Finale, 24-26 November. Sean yang memenangi APRC September lalu kembali turun dengan Hyundai i20 N Rally2.

Tak cuma Sean yang memakai mobil tersebut, ayahnya Ricardo Gelael juga akan beraksi dengan mobil pabrikan Korea Selatan itu bersama co-driver Gabriel Morales asal Brasil.

Persaingan ketat akan dihadapi Sean dan Ricardo mengingat banyak pebalap lain yang juga menggunakan mobil Rally2 dan AP4. Selain Hyundai dan Citroen, ada pula Skoda, Ford, Toyota, dan Ford.

Ricardo sebagai pelopor pemakaian mobil R5 atau Rally2 di Tanah Air menyambut baik kondisi ini. “Tentu saja saya sangat senang dan bangga kini anak-anak muda Indonesia memakai Rally2. Tinggal mereka menjaganya dan menaikkan level kompetisi sehingga suatu saat bisa bersaing di level internasional,” ujar Ricardo dalam rilis kepada detikSport.

Danau Toba Rally diikuti oleh 63 peserta, di mana 18 mobil ambil bagian pada Asia Pacific Rally Championship, termasuk pebalap dari Selandia Baru, India, dan Thailand. Total ada 12 SS yang digelar selama tiga hari sejak Jumat (24/11).

Meski diunggulkan untuk menang, Sean/Hugo tidak mau menganggap remeh dan berjanji tampil semaksimal mungkin sedari hari pertama, Jumat (24/11/2023). Apalagi berkaca pada pengalaman di bulan September di mana banyak pebalap mengalami pecah ban, Sean akan lebih berhati-hati.

Baca juga: WEC 2023: Sean dan WRT #31 Runner-up di Bahrain

Dengan Wilayah Parapat dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan, maka trek bisa menjadi lebih tricky.

“Balapan apa pun, termasuk reli, tidak ada yang mudah. Pokoknya saya dan Hugo akan gaspol sejak Super SS di Kaldera,” ujar Sean.

“Tentu saja lintasan licin dan di beberapa SS berpotensi dipenuhi lumpur. Namun karena kondisi itu sama untuk semua peserta,” timpal Hugo.

Untuk seri kali ini, tim Jagonya Ayam Motorsport kedatangan dua pasangan baru yang akan menggunakan mobil Citroen C3 Rally2, yakni Subhan Aksa/Mago Sarwono dan Rudy Setia Laksmana/Adi Wibowo. Kedua pasangan itu cuma tampil di Kejurnas Reli Indonesia.

“Yang paling dirasakan berbeda itu saat mengerem. Dulu sewaktu memakai Mitsubishi Evo ketika pengereman mobil seperti kondisi normal, sementara dengan Citroen mobil begitu diinjak mobil merunduk karena saking pakemnya,” kata Subhan.

Jadwal Danau Toba Rally

Leg 1 Day 1 (Jumat, 24 Nov)
SS1 – Super SS Kaldera (2,07 km)

Leg 1 Day 2 (Sabtu, 25 Nov)
SS2 – Tobasari 1 (12,75 km)
SS3 – Gorbus 1 (15,61 km)
SS4 – Huta Tonga 1 (16,67 km)
SS5 – Negeri Dolok 1 (10,35 km)
SS6 – Huta Tonga 2 (16,67 km)
SS7 – Negeri Dolok 2 (10,35 km)

Leg 2 (Minggu, 26 Nov)
SS8 – Negeri Dolok Reverse 1 (10,55 km)
SS9 – Tobasari 2 (12,75 km)
SS10 – Gorbus 2 (15,61 km)
SS11 – Huta Tonga Reverse (16,42 km)
SS12 – Negeri Dolok Reverse (10,55 km)

Baca juga: Sean Gelael Menangi Putaran Ketiga Danau Toba Rally 2023

Di BNI Sirnas Banten Ada Rhesti Fuji Ardina, Murid Adriyanti Firdasari

BNI Sirkuit Nasional (Sirnas) A Banten 2023 menyajikan banyak bibit bulutangkis potensial. Salah satunya adalah Rhesti Fuji Ardina, murid mantan tunggal putri Tanah Air, Adriyanti Firdasari.

BNI Sirnas A Banten 2023 menjadi seri ke-8 dari rangkaian BNI Sirnas 2023. Ajang ini digelar sejak 7 sampai 12 Agustus 2023, yang berlokasi di GOR Alun-alun Maulana Yusuf, GOR Citra Abana, dan GOR Flamengo.

BNI Sirnas A Banten 2023 menyajikan pertandingan dari tiga kelompok usia, yakni usia Pemula (U-15), Remaja (U-17), dan Taruna (U-19). Dari ketiga kelompok usia itu, dipertandingkan 15 nomor yang terdiri dari Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, Ganda Putri, dan Ganda Campuran.

Tiap nomor tentu menyajikan unggulan. Salah satunya dari nomor Pemula, khususnya putri.

Adalah Rhesti Fuji Ardhina, andalan klub Jaya Raya. Pemain asli Serang itu kini menyandang status unggulan di BNI Sirnas A Banten 2023.

Baca juga: Jadwal BNI Sirnas Banten Hari Ini: Di Sesi Pagi Ada Ayus Vs Alfonsus

Di hari kedua BNI Sirnas A Banten 2023, Selasa (8/8/2023), Rhesti bisa melewati babak 64 besar. Pemain kelahiran 2009 itu mengalahkan Injili Kasih Sapetu dalam permainan tiga gim dengan skor 17-21, 21-14, 21-17.

Ada yang menarik soal Rhesti, di mana ia merupakan anak didik dari Adriyanti Firdasari. Ya, mantan tunggal putri Indonesia itu kini menjadi pelatih Jaya Raya, dan Rhesti salah satu hasil didikannya.

Adriyanti sempat menjadi andalan Indonesia di nomor tunggal putri lebih dari sedekade lalu. Namun, ia memutuskan pensiun pada 2015, dan kini beralih membantu anak-anak kecil menjadi pebulutangkis top.

Salah satunya adalah Rhesti, yang bermain di nomor yang sama seperti sang mentor. Rhesti sendiri mengaku senang bisa dilatih sosok sekaliber Adriyanti Firdasari, yang pernah menjadi juara Indonesia Masters 2014.

Baca juga: Teruntuk Peserta, Ayo Genjot Poin di BNI Sirnas A Banten 2023

“Kalau beban enggak sih, soalnya kan sering dilatih sama Mbak Adriyanti,” katanya kepada detikSport.

“Yang pasti ada hal positif. Senang, sebab bisa dilatih pemain kelas dunia juga,” katanya.

Selanjutnya, Rhesti akan melawan Naisya Putri Arianto di babak 32 besar kelas Tunggal Pemula Putri, Rabu (9/8/2023). Ia mengaku diminta bermain santai.

“Mainnya jangan tegang, sama jangan sering mati sendiri juga,” kata Rhesti.

Baca juga: Memancang Target di BNI Sirkuit Nasional A Banten 2023

BNI Sirnas A Banten 2023 ini diikuti sebanyak 1.222 atlet, yang berasal dari 224 klub, yang mewakili 23 provinsi. Pertandingan menggunakan tiga GOR, yakni GOR Alun-alun Maulana Yusuf, GOR Citra Abana, dan GOR Flamenggo.

Ajang BNI Sirnas 2023 sendiri merupakan turnamen bulutangkis berskala nasional yang menjadi ajang unjuk gigi para pebulutangkis muda potensial. Gelaran itu sekaligus menjadi tolak ukur pembinaan bulutangkis nasional sekaligus ajang buat para atlet dalam menjaring poin nasional dan pematangan atlet-atlet muda potensial.

Lewat BNI Sirnas 2023, para pebulutangkis muda Indonesia akan mengerahkan kemampuan terbaiknya dalam usaha merintis jalan ke pelatnas PBSI sekaligus menjadi pemain top andalan Merah Putih di masa depan.

Ajang pencarian bibit muda bulutangkis ini didukung penuh oleh BNI. Sebagai salah bentuk komitmen untuk mempromosikan dan mempopulerkan BNI Sirkuit Nasional 2023, PP PBSI secara resmi juga bekerjasama dengan detikcom dan CNN Indonesia sebagai official media and broadcasting partner di semua seri BNI Sirnas 2023.

Simak rangkuman informasi BNI Sirkuit Nasional 2023 selengkapnya di halaman khusus berikut ini!

Saksikan Video ‘Strategi Ayus Kalahkan ‘Si Kidal’ Alfonus di BNI Sirnas Banten’:

[Gambas:Video 20detik]

(yna/krs)

Alasan Menpora Beri Hadiah Papan Catur di Haornas ke-40

Puncak acara Hari Olahraga Nasional (Harornas) ke-40 berlangsung di Jakarta Internasional Velodrome, Jakarta, pada Sabtu (9/9/2023). Dalam kesempatan itu, Menpora Dito Ariotedjo memberikan hadiah papan catur.

Ajang ini bertemakan Gelanggang Semangat Pemenang. Acara tersebut selain dihadiri Dito Ariotedjo, ada pula Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan dan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.

Menpora Dito berkenan memberikan hadiah yang terbilang unik dan penuh kejutan saat memberikan kuis kepada beberapa tamu undangan. Hadiahnya itu berupa papan catur.

“Saya mau pemanasan dulu ya. Mana suara Indonesia Barat? Mana suara Indonesia Tengah? Mana Suara Indonesia Timur? Mana Suara Indonesia Raya?,” ucap Menpora dalam keterangan pers.

Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Buka Puncak Haornas 2023 ke-40

“Kenapa papan catur? Pertama, Pak Presiden Jokowi dan Kabinet Indonesia Maju terbukti meningkatkan international trust bangsa kita di peta percaturan dunia. Kedua, masyarakat Indonesia sedang memasukkan dinamika percaturan politik nasional dan puncaknya di hari valentine. Maka, jadilah pemilih yang penuh cinta dan romantis,” ungkapnya.

Menpora juga menyampaikan pesan damai dalam Haornas ini. Dia mau masyarakat Indonesia rukun meski berbeda pilihan.

“Ketiga, dari pada berantem sama tetangga, sama keluarga, sama temen kantor gara-gara pemilu, gara-gara copras-capres. Walaupun punya pilihan beda-beda, saya harap di 2024, kita ojo kesusu, tetap hidup guyub. Dari pada saling caci yang malah nambah polusi budaya, lebih baik bermain catur beneran di pos ronda,” pungkasnya.

Gregoria Mariska Tunjung Tembus Ranking 9 Dunia Pekan Ini

Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengukir prestasi dengan menembus ranking sembilan dunia pada pekan ini. Peringkat terbaik sepanjang kariernya sebagai pebulutangkis.

Kepastian ranking itu tampak dari laman resmi BWF yang mengumumkan daftar tanking terbaru para pebulutangkis dunia per tanggal 23 Mei 2023.

Gregoria yang semula sudah masuk dalam jajaran top ten women’s single BWF, kini memperbaiki posisinya dengan naik satu tingkat ke posisi sembilan. Ia mengoleksi 61.771 poin.

Meningkatnya posisi Gregoria tak lepas dari hasil gelar juara di Spain Masters 2023 dan Piala Sudirman, yang berakhir Mei lalu.

Sementara peringkat nomor satu tunggal putri sampai kini masih ditempati Akane Yamaguchi dari Jepang dengan 99.867 poin, disusul An Se Young (Korea Selatan) dan Tai Tzu Ying (Taiwan) di peringkat kedua dan ketiga.

Sementara dari sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, masih menjadi nomor 2 dunia. Juara Asia 2023 itu hanya kalah dari Viktor Axelsen (Denmark) yang terus konsisten di posisi pertama ranking BWF.

Baca juga: Karena Gregoria Mariska Tunjung Tahu Betul Cara Kalahkan Lawan!

Sedangkan Jonatan Christie harus terus mengalami turun peringkat dari sebelumnya di posisi keenam, kini posisi ketujuh dengan 69.121 poin.

Hal serupa dialami oleh ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. The Daddies harus turun dua tingkat dari posisi keempat menjadi keenam dunia pada pekan ini.

Meski begitu, ganda putra Indonesia masih mendominasi pada jajaran top 10 sektor tersebut. Selain Hendra/Ahsan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto masih merajai ganda putra, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin naik ke posisi sembilan saat ini.

Dari sektor ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti serta ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati bertahan di posisinya masing-masing yakni peringkat empat dan 10 dunia.

Ranking atlet-atlet Indonesia dan negara lain berpeluang mengalami perubahan pada pekan depan tergantung dari hasil turnamen-turnamen bulutangkis yang mereka ikuti.

Dalam waktu sebulan ke depan, bahkan sejumlah para pebulutangkis dunia telah dijadwalkan mengikuti sejumlah turnamen yaitu Malaysia Open yang sudah dimulai sejak Rabu (23-28/5/2023), Singapura Open (6-11 Juni), dan Indonesia Open (13-18 Juni).

Baca juga: Badminton Asia Championships 2023: Gregoria Keok di Perempatfinal

Anthony Ginting Tampil di China Open Usai Absen di Kejuaraan Dunia

Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting bisa tampil kembali di turnamen bulutangkis. Ia akan main di China Open 2023 setelah sempat absen di Kejuaraan Dunia 2023 karena masih berduka usai meninggalnya sang ibunda.

Kepastian Ginting tampil disampaikan langsung oleh PBSI dalam keterangan tertulisnya. Juara Singapore Open 2023 itu ikut dalam rombongan atlet-atlet Indonesia yang berangkat ke Negeri Tirai Bambu, pada Sabtu (2/9).

Kehadiran pebulutangkis ranking dua dunia itu sekaligus melengkapi komposisi tunggal putra Indonesia lainnya yang juga tampil di turnamen bulutangkis level 1000 tersebut, yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo dan Jonatan Christie.

Baca juga: BWF World Championships 2023: Korea Raih 3 Emas, Indonesia Nirgelar

“Saya hanya absen di satu turnamen jadi secara garis besar tidak ada perbedaan yang signifikan, maksudnya secara persiapan juga sudah baik. Tidak ada kendala. Puji Tuhan juga hari ini berangkat dalam keadaan sehat,” ujar Anthony Sinisuka Ginting.

Meskipun baru kembali mengikuti turnamen, tapi Ginting memperkirakan bahwa peta persaingan tunggal putra di China Open 2023, yang bergulir di Center Gumnasium, Changzhou, China, mulai 5-10 September, bakal sengit.

“Dari Kejuaraan Dunia saya bisa lihat dan belajar bahwa persaingan di sektor tunggal putra sangat ketat,” katanya.

“Tidak bisa diprediksi siapa yang juara jadi saya berharap nanti bisa memberikan yang terbaik di China. Bukan hanya dari segi hasil tapi juga performa,” Ginting mempertegas.

Baca juga: Masih Berduka, Anthony Ginting Absen di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023

Kali terakhir Anthony Sinisuka Ginting tampil di China Open adalah pada tahun 2019. Saat itu, ia harus puas menjadi runner up setelah dikalahkan Kento Momota (Jepang). Ia kalah setelah berjuang lewat pertandingan tiga gim 21-19, 17-21, 19-21.

Adapun China Open 2023 kali ini cukup berbeda dengan sebelumnya. Selain poin besar Super 1000 yang diperebutkan, total hadiah yang disiapkan juga fantastis.

Penyelenggara menaikkan total hadiah dari 1,25 Juta Dollar Amerika Serikat menjadi 2 Juta Dollar Amerika Serikat.

(mcy/krs)

Harapan Atlet PUBG asal Aceh Usai Raih Emas SEA Games 2023

Atlet PUBG Mobile Indonesia Teuku Muhammad Kausar sukses mengukir tinta emas di SEA Games 2023 Kamboja. Torehan ini pun diharapkan menjadi titik awal pemerintah Aceh agar lebih mendukung cabang esport ke depannya.

Bersama Fazriel Haikal Aditya, Muhammad Afriza, Tengku M. Septiadi Ardiansyah, dan Alan Reynold Kumaseh, Kausar berhasil mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di kelas beregu putra.

Kemenangan itu mereka peroleh setelah pada stage terakhir, Tim Indonesia 2 berhasil menjaga keunggulan usai tim Vietnam 1, pesaingnya, lebih dulu dipulangkan ke lobi oleh tim Thailand. Tersingkirnya empat pemain Vietnam memastikan Tim Indonesia tak terkejar.

Sepanjang tiga hari berperang, tim Indonesia 2 akhirnya meraih skor 178, hasil meraih 5 kali Winner-Winner Chicken Dinner dan total 105 kill, terbanyak ketimbang tim lain. Sementara tim Vietnam 1 di peringkat dua dengan 152 poin. Tempat ketiga dihuni tim Vietnam 2 dengan 151 poin. Kemenangan itu pun membuat Tim Indonesia 2 memastikan medali emas bagi Indonesia di SEA Games 2023.

Baca juga: Gokil! PUBG Mobile Tim Ikut Sumbang Emas di SEA Games 2023

Salah satu atlet PUBG Mobile Indonesia Teuku mengucap syukur atas perolehan yang diraih ia dan timnya. Baginya, prestasi ini juga menjadi modal berharga agar cabornya tak lagi dipandang sebelah mata.

Bukan tanpa alasan, ia mengatakan demikian. Menurutnya, selama ini provinsi daerahnya, Aceh, belum sepenuhnya mendukung perkembangan cabang itu sendiri.

“Saya berharap pemerintah yang di Aceh, terus semua-semua yang di sana, bisa melihat sisi positifnya. Jangan lihat sisi negatifnya saja. Apalagi kita ada banyak atlet dari Aceh juga kan, yang ikut PUBG. Cuma kurang support saja dari Aceh,” kata Kausar kepada pewarta setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Selasa (16/5/2023) malam.

Baca juga: Klasemen Akhir Medali SEA Games 2023: Indonesia Lampaui Target!

Menyoal membangun kekompakan ia dan rekan-rekannya saat pertandingan di SEA Games kemarin, Kausar mengatakan, hal itu sudah terpupuk sejak Pelatnas digulirkan.

“Di Pelatnas itu, kami melakukan secara bersama-sama. Seperti tidur, makan, jadi mau apapun bareng-bareng. Dari situ kami mulai mengenal satu sama lain dengan cepat,” tutur pria kelahiran Aceh Besar, 22 tahun silam tersebut.

Sementara itu, Kabid Hukum dan Legalitas PB Esport Indonesia Yudistira Adi Pratama mengapresiasi pencapaian dari PUBG Mobile Indonesia. Menurutnya, pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras para atletnya selama ini.

Baca juga: Tim PUBG Indonesia Terus Harumkan Nama Bangsa di SEA Games

Seperti diketahui, selain emas PUBG Mobile Indonesia juga merebut medali perak dari pertarungan individual yang dipersembahkan Alan Reynold Kumaseh.

“Ini adalah salah satu wujud dan buah kerja keras kita semua serta buah dari doa-doa yang kami panjatkan untuk mengharumkan nama Indonesia pada ajang SEA Games 2023,” kata Yudis.

Tak hanya mengapresiasi, Yudis juga menyatakan bahwa PB ESI akan menyiapkan bonus bagi para atlet-atlet PUBG yang telah menorehkan prestasi. Meskipun, secara nominal tak bisa ia sebutkan secara detail.

“Kalau dari PB ESI berbagai bentuk apresiasi pasti akan ada, seperti event-event sebelumnya. Bonus itu suah pasti ada dari Ketum PB ESI (Budi Gunawan). Namun kalau terkait jumlah, itu terkait kebijakan masing-masing,” tuturnya.

FIBA World Cup 2023- Spanyol Juara Grup G Usai Taklukkan Brasil 96-78

Timnas basket Spanyol menjadi juara Grup G FIBA World Cup 2023. Kepastian itu diperoleh setelah La Familia menaklukkan Brasil 96-78 di Jakarta.

Matchday kedua Grup G FIBA World Cup 2023 mempertemukan Brasil vs Spanyol. Laga berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, Senin (28/8/2023) malam WIB.

Pertandingan berjalan ketat dari sejak kuarter pertama. Kedua tim saling bergantian mencetak angka. Jarak poin antara Brasil dengan Spanyol hanya selisih dua angka.

Spanyol sempat unggul jauh atas Brasil 7-4 lewat tiga poin yang dicetak Juan Nunez, tapi kemudian Brasil sukses mengimbangi. Kedua tim bergantian saling mengimbangi angka hingga kedudukan 19-19. Sampai akhir kuarter pertama, Brasil berhasil mengungguli Spanyol satu poin 22-21.

Baca juga: FIBA World Cup 2023: Spanyol Waspadai Brasil yang Tanpa Raul Neto

Keadaan berbalik pada kuarter kedua. Brasil tertinggal dari Spanyol 32-37. Shooting Guard Dario Brizuela menambah dominasi Spanyol dengan menambahkan dua poin.

Brasil coba mengejar dengan tembakan tiga poin, tapi tumpul setelah melakukan dua kali percobaan melalui power forward Bruno Cabloco dan small forward Lucas Dias.

Sementara itu, Spanyol kian moncer dengan tembakan dua poin Usman Garuba dari sudut dan membuat La Familia dominan 44-32. Hingga kuarter kedua, Spanyol masih menjaga keunggulannya 50-42, meskipun Brasil lewat Cristiano Felicio sempat mencetak dua poin dari tembakan layup-nya.

Georginho De Pula membuka keran poin bagi Brasil saat memasuki kuarter ketiga. Spanyol tak kalah trengginas dan memperlebar jarak menjadi 10 poin atas Brasil, setelah Victor Claver mencetak tiga angka. Skor kini 57-47.

Small forward Brasil Leonardo Meindl menutup kuarter tiga dengan sempurna. Dia mencetak tiga angka saat kondisi laga menyisakan dua detik. Brasil sukses memperkecil jarak dengan Spanyol menjadi 59-64.

Baca juga: Dear Suporter Luar Biasa Latvia, Yuk Kembali Hebohkan Indonesia Arena!

Spanyol kian tak terbendung di kuarter penentu. Mereka terus menjauhi poin Brasil setelah Sergio Llull menambah dua poin menjadi 82-63. Gui Santos mencetak tiga angka bagi Brasil dan dibalas Spanyol lewat dua angka free throws Willy Hernangomez.

Di akhir kuarter keempat, Spanyol sukses menjadi pemenang di laga ini. Spanyol menang 96-78 atas Brasil.

[Gambas:Twitter]

Santiago Aldama menjadi pencetak poin terbanyak 15 poin, diikuti Brun Caboclo dengan jumlah angka yang sama.

Kemenangan Spanyol atas Brasil sekaligus memastikan La Familia menjadi juara grup G. Sementara Brasil masih harus berebut tempat kedua melawan Pantai Gading.

Keduanya sama-sama mengemas satu kemenangan dan menelan satu kekelahan. Kemenangan Brasil terjadi saat mengalahkan Iran 100-59 pada matchday pertama, sedangkan Pantai Gading baru saja mengalahkan Iran 71-69.

Baca juga: FIBA World Cup 2023: Pantai Gading Menang Dramatis, Iran Gigit Jari

Atletik RI Bidik Perunggu di Paralimpiade, Saptoyogo Jadi Andalan

Cabang para atletik Indonesia membidik medali perunggu di Paralimpiade Paris 2024. Saptoyogo Purnomo jadi andalan.

Saptoyogo datang ke Paris dengan modal capaian medali perunggu nomor 100 meter T37 pada Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Kala itu, Saptoyogo dengan catatan waktu 11,31 detik berada di belakang wakil Amerika Serikat, Nick Mayhugh (10,95 detik) dan wakil Rusia, Andrey Vdovin (11,18 detik).

Selain Saptoyogo, hasil terbaik juga diharapkan dari Karisma Evi Tiarani (100 meter T42 putri), Ni Made Arianti Putri (100 meter T12 putri), Partin (100 meter T42 putra) dan Fauzi Purwo Laksono (Lempar Lembing F57 putra).

Baca juga: Leani Tak Makan Nasi Satu Tahun Demi Paralimpiade 2024

Purwo Adi Sanyoto, Pelatih Para Atletik Indonesia, mengatakan meraih medali menjadi target realistis timnya saat ini. Sebab, persaingannya sangat ketat.

“Target realistis pada Paralimpiade kali ini satu medali perunggu, tetapi mudah-mudahan bisa melesat ke atas,” kata Purwo Adi Sanyoto, dalam rilis NPC Indonesia.

Sejauh ini masa adaptasi Saptoyogo dan kawan-kawan berjalan bagus meski tim para atletik Indonesia belum berlatih di Stade de France. Dalam dua hari ini mereka berbagi tempat dengan atlet dari negara lain untuk menjaga kondisi di Ile des Vannes Sports Complex, Saint-Denis. Cabang olahraga para atletik baru akan dipertandingkan pada Jumat (30/8/2024).

Baca juga: Adaptasi Lancar, Khalimatus Berharap Hasil Terbaik di Paralimpiade

“Sekarang kami belum latihan di stadion utama, tetapi kami punya satu hari untuk berlatih di stadion utama pada 29 Agustus nanti. Sangat menguntungkan jika bisa berlatih di sana,” Sapto Adi mengungkapkan.

Sementara itu, Saptoyogo berharap dapat menyamai prestasinya di Tokyo 2020. “Sebelum berangkat ke sini, saya tes 100 meter sudah mendekati catatan waktu yang lama. Semoga pas lomba nanti bisa pecah rekor atau menyamai yang dulu,” ucapnya.

Karisma Evi Tiarani juga mengungkapkan hal senada. Ia memastikan kesiapannya untuk bertanding di Paralimpiade 2024 meski harus menerima kenyataan klasifikasi T42 kembali digabung dengan klasifikasi T63.

“Persaingan bisa dibilang cukup berat jika melihat pertandingan-pertandingan yang sebelumnya tetapi tidak ada yang tidak mungkin,” kata Evi.

Wakil Italia yang datang dari klasifikasi T63 masih jadi musuh terberat. Pada partai final 100 meter T42/T63 di Paralimpiade 2020, Karisma Evi berada di urutan empat dengan catatan waktu 14,83 detik.

Sementara tiga medali menjadi milik tiga wakil Italia, yakni Ambra Sabatini (14,11 detik), Martina Caironi (14,46 detik) dan Monica Contrafatto (14,73 detik).

“Target pribadi bisa memecahkan personal best. Catatan waktu paling bagus saat di Hangzhou (Asian Para Games 2022) itu 14,36 detik. Targetnya bisa lebih baik dari itu,” Evi mempertegas.

(mcy/aff)

FIBA World Cup 2023- Pantai Gading Menang Dramatis, Iran Gigit Jari

Pantai Gading akhirnya meraih kemenangan pertamanya di babak penyisihan Grup G FIBA World Cup 2023. Mereka menang dramatis 71-69 atas Iran.

Bertanding di Indonesia Arena, GBK, pada Senin (28/8/2023), Iran membuka kuarter pertama dengan unggul 20-13 atas Pantai Gading. Pantai Gading sempat mengejar lewat tambahan dua poin dari free throws yang dilakukan oleh Nisre Zouzoua, meski akhirnya Iran tetap unggul 20-15.

Memasuki kuarter kedua, Pantai Gading berbalik mengungguli Iran. Charles Aboud mencetak tiga poin, yang kemudian disusul Zouzoua juga menciptakan poin yang sama.

Laga berjalan ketat setelah pemain Iran, small forward Piter Girgoorian, mencetak tripoin dan membuat kedudukan timnya dengan Pantai Gading menjadi 26-29. Namun, setelahnya Iran hanya mampu menambah sembilan poin. Sedangkan Pantai Gading masih unggul hingga kedudukan sementara 37-35 hingga kuarter kedua berakhir.

Pada kuarter ketiga, Iran tampil lebih agresive. Mereka berbalik unggul dari ketertinggalan 46-51, menjadi 52-51 melalui tripoin guard Sajjad Mashayekhi dan point guard Behnam Yakhchali yang menjebol ring Pantai Gading.

Baca juga: Antusiasme Anak-anak SMA Nonton FIBA World Cup 2023 di Indonesia Arena

Namun, Pantai Gading tak membiarkan Iran terus berada di atas angin. Tembakan tiga poin Jean Philippe Dally membuat angka kedua tim imbang, 54-54. Iran lantas menutup quarter ketiga dengan tembakan dua angka small forward Navid Rezaeifar dan membuat timnya unggul atas Pantai Gading 56-54.

Di kuarter keempat, Iran gagal memimpin jalannya pertandingan. Hamed Ehaddadi dkk. tertinggal dua poin dari Pantai Gading 66-68. Namun, menjelang 13 detik berakhirnya kuarter keempat, Arsalan Kazemi sukses mencetak dua poin lewat layup. Membuat mereka berbalik unggul 69-68.

Tapi dua free throw yang dicetak Solo Diabate menyelamatkan Pantai Gading dari kekalahan atas Iran. Mereka berbalik menang dan membuat Iran gigit jari. Skor berakhir 71-69. Kemenangan milik Pantai Gading.

Nisre Zouzoua menjadi pemain terbaik dari Pantai Gading dengan mengemas 17 poin. Sementara Behnam Yakhchali mengantongi 19 poin pada laga ini.

Akan tetapi meski menang, nasib Pantai Gading melangkah ke babak selanjutnya masih menunggu hasil dari laga Brasil Vs Spanyol yang akan berlangsung pada pukul 20.30 WIB. Sebelumnya, Pantai Gading kalah dari Spanyol 64-94, sementara Iran sudah pasti berada di posisi buncit klasemen karena dikalahkan Brasil di laga pembuka.

Baca juga: Perdana Digelar di RI, Ini Sederet Fakta Menarik FIBA World Cup 2023

(mcy/mrp)

Anthony Ginting Cedera Engkel, Mundur agar Tidak Makin Parah

Anthony Sinisuka Ginting mengalami cedera engkel kiri saat tampil di babak pertama Japan Open 2024. Ia memutuskan mundur karena risau cederanya bisa bertambah parah.

Menghadapi wakil Jepang Yushi Tanaka, Ginting kalah dengan status retired 17-21, 4-5 dalam pertandingan yang diselenggarakan di Yokohama Arena, Jepang, pada Selasa (20/8/2024).

Di gim pertama, Ginting sedianya mampu tampil unggul hingga kedudukan 6-2. Tapi Tanaka berhasil mengimbangi permainan dan membuat pertandingan berjalan ketat hingga jeda pertama.

Baca juga: Hasil Japan Open 2024: Fajar/Rian Melaju, Ginting Retired

Usai jeda minum, Tanaka bangkit dan sukses mengambil kemenangan di gim pertama 21-17. Memasuki gim kedua, Anthony Ginting langsung tertinggal 0-3. Saat itu, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo itu sempat meminta perawatan medis untuk kakinya.

Kondisinya pun cukup oke bermain kembali. Ginting langsung mengejar dengan meraih empat poin. Tapi setelah itu, ia memutuskan tak melanjutkan pertandingan. Dia mundur saat kedudukan 4-5, menyudahi kiprahnya di Japan Open 2024.

Ginting mengatakan sejak awal ia sudah mempersiapkan diri melawan Tushi Tanaka. Namun, berjalannya permainan tak sesuai harapan. Ia mengalami pendaratan yang kurang pas sehingga memicu sakit pada pergelangan kaki kirinya.

“Dari awal gim pertama saya mencoba bermain normal. Dari semalam saya sudah melihat rekaman video pertandingan lawan. Jadi sudah dapat gambaran permainan lawan seperti apa,” kata Ginting dalam kutipan cepatnya melalui PBSI.

Baca juga: Daftar Wakil RI di Japan Open 2024: Debut 2 Racikan Baru Ganda Putra

“Cuma setelah interval gim pertama, waktu loncat dan mendaratnya kurang pas. Jadi engkel kaki kiri saya jadi berasa. Apalagi ada riwayat cedera di bagian itu. Saat persiapan juga terasa kurang enak di bagian engkel.”

“Saya sudah coba main di gim pertama. Tetapi takutnya makin parah. Di gim kedua setelah beberapa poin, engkel saya terasa makin tidak enak. Akhirnya saya putuskan mundur,” ujarnya.

Setelah Japan Open 2024, Ginting mengatakan akan fokus pada pemulihan lebih dulu untuk menentukan langkah selanjutnya

(mcy/krs)

Atlet Sumut Menangi Kejuaraan Berkuda Indonesian Horse Lovers

Atlet berkuda junior asal Sumatera Utara Brandon Toa unjuk gigi saat memenangi Kejuaraan Berkuda Indonesian Horse Lovers (IHL) Festival.

Kejuaraan tersebut digelar di venue Berkuda Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas, Jakarta Timur, 24-28 Juli. Brandon dari tim WTC K3 Equestrian menunggangi dua kuda andalannya Baxley dan Brave Speedy, turun di kelas pertandingan SJ 75 Cm U14.

Dari total 24 peserta, Brandon sukses meraih medali emas dan perak di kelas tersebut. Satu lagi medali perunggu didapat di kelas SJ 70 Cm U14 setelah bersaing dengan
18 peserta lainnya.

Sementara dari kelas pertandingan SJ 55 Cm Open yang diikuti 43 peserta, Brandon yang baru berulang tahun ke-13 25 Juli lalu berhasil finis posisi keliam dan keenam, setelah melakoni laga yang cukup berat melawan atlet-atlet berkuda yang notabene memiliki jam terbang lebih tinggi.

Pencapaian positif merupakan hasil kerja keras anak semata wayang Williem Toa dan Erna Wardika yang turun di kejuaraan-kejuaraan berkuda tingkat daerah seperti di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Juara Olimpiade Inggris Charlotte Dujardin Ketahuan Menyiksa Kuda

“Ini pertama kalinya Brandon mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan di JIEP Pulomas Jakarta, dengan arena lapangan yang luas dan cuaca cukup panas saat pertandingan, tentu akan menjadi warna baru bagi pengalamannya dalam bertanding, kekuatan fisik dan mentalnya benar-benar diuji apalagi saat bersaing dengan Atlet-atlet berkuda yang lebih berpengalaman,” ujar Williem seperti rilis kepada detikSport.

Meskipun tidak mematok target tinggi, pelajar Highscope Medan ini terus bekerja keras dan pantang menyerah agar bisa konsisten tampil di level teratas.

“Tentu ini baru Langkah awal karena perjalanan Brandon masih panjang, Saya berharap Brandon tetap giat berlatih dan terus mengikuti arahan-arahan dari Pelatihnya, saling menghargai dan sharing dengan atlet-atlet lainnya, dan menghormati kedua orangtua yang siap memberikan dukungan terbaik untuk kariernya di dunia Olahraga Berkuda Equestrian Indonesia dan mengharumkan Sumut sebagai daerah asalnya,” papar Toa.

Toa mengucapkan terima kasih kepada SMEC Riding School Medan, Sekolah Highscope Medan, dan para pelatih yang mendampingi seperti Steven Menayang, Alvaro Menayang, Jamaludin Effendi, Muhammad Siddiq, dan Ali Effendi.

Baca juga: Atlet Equestrian Dirga Wira Kuasai Indonesian Grandprix 2024

Gregoria Waspadai Faktor Nonteknis di BWF World Tour Finals

Pebulutangkis putri Gregoria Mariska Tunjung mewaspadai faktor nonteknis yang akan menghambatnya saat bertanding di BWF World Tour Finals 2023.

Gregoria mengatakan faktor nonteknis menjadi bagian penting setelah ia berkaca pada penampilannya di Japan Masters lalu.

Meskipun sukses menjuarai turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut, Gregoria sempat mengalami sakit perih pada bagian kapalan telapak kakinya yang robek saat bertanding melawan Beiwen Zhang di babak semifinal.

Ia pun tak ingin kondisi serupa terulang apalagi di turnamen penting seperti BWF World Tour Finals.

“Kekurangan-kekurangan di luar lapangan yang kurang aku perhatikan, sampai kaki bisa kapalan, itu yang harus bisa aku lebih perhatikan lagi,” kata Gregoria dalam acara Bright Up Cup 2023 yang berlangsung di GOR Sudirman, Surabaya, pada Minggu (3/12/2023).

Baca juga: Jelang World Tour Finals 2023, Bagaimana Otot Lutut Ginting?

Gregoria lantas berharap di waktu yang tersisa sepekan ini dapat dimaksimalkan dengan baik agar dapat berada di top performa saat pertandingan nanti.

“Pasti targetnya ingin tampilkan terbaik, tapi sejauh ini aku perbaiki diri lagi, supaya bisa berada di top performa baik. Jadi di sisa waktu ini akan aku maksimalkan dengan baik,” ujar atlet kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah.

BWF World Tour Finals 2023 yang berlangsung di Hangzhou, pada 13-17 Desember ini. Di ajang yang memperebutkan hadiah total 2,5 juta dolar AS ini, Gregoria akan menghadapi An Se Young (Korea Selatan), Chen Yu Fei (China), Akane Yamaguchi (Jepang), Tai Tzu Ying (Taiwan), Carolina Marin (Spanyol), Han Yue (China), dan Beiwen Zhang (Amerika Serikat).

Di World Tour Finals sebelumnya, juara Spain Masters 2023 ini tak sampai ke babak semifinal. Gregoria harus menelan dua kekalahan dari An Se Young dan Akane Yamaguchi, setelah sebelumnya menang atas Chen Yu Fei 21-9, 14-21, 21-16 di babak penyisihan grup A BWF World Tour Finals 2022.

Baca juga: 6 Wakil Indonesia di BWF World Tour Finals 2023

Hasil Swiss Open 2024- Gregoria ke Final

Gregoria Mariska Tunjung lolos ke final Swiss Open 2024. Tunggal putri Indonesia ini mengatasi Nozomi Okuhara straight game.

Gregoria Mariska Tunjung menghadapi Nozomi Okuhara pada semifinal Swiss Open 2024 di St. Jakobshalle, Sabtu (23/3/2024) malam WIB. Pebulutangkis putri 24 tahun tersebut menang 21-15 dan 21-16 dalam tempo 45 menit.

Baca juga: Hasil Swiss Open 2024: Sabar/Reza Gagal ke Final

Gim pertama berjalan cukup ketat. Gregoria sempat unggul 9-7 namun tak bisa menjauh dari Okuhara, yang bahkan membalikkan kedudukan 13-11.

Tapi dari posisi imbang 14-14, Gregoria berhasil merebut enam poin beruntun. Ia tak terkejar lagi dan merebut gim pertama 21-15.

Gim kedua berjalan lebih terkendali buat Gregoria. Ia sudah membuka jarak di 9-5, meski Okuhara sempat menipiskan 9-10.

Baca juga: Swiss Open 2024: Menang ‘Perang Saudara’, Bagas/Fikri ke Final

Gregoria menjaga ketenangan dan permainannya untuk terus memimpin. Okuhara sempat coba menipiskan selisih dan memangkas jarak jadi dua poin di 14-16, namun Gregoria memastikan kemenangan

Di babak final, Gregoria akan menghadapi pemenang antara Carolina Marin vs Tomoka Miyazaki. Sementara Gregoria merupakan unggulan kedua turnamen, Marin merupakan unggulan teratasnya.

Baca juga: Hasil Swiss Open 2024: Dramatis, Lanny/Ribka Kalahkan Apri/Fadia

Hasil Hong Kong Open 2024- Chico Terdepak di Babak Pertama

Chico Aura Dwi Wardoyo mesti langsung berkemas. Chico tersingkir setelah kalah dua gim langsung dari wakil Thailand di babak pertama Hong Kong Open 2024.

Chico menghadapi pebulutangkis kualifikasi Saran Jamsri di lapangan 4 Hong Kong Coliseum pada Rabu (11/9) malam WIB. Chico menyerah dengan skor 20-22, 17-21.

Baca juga: Hong Kong Open 2024: Gregoria Melaju ke Babak Kedua

Laga ketat dilakoni Chico di gim pertama. Usai seimbang di enam poin pertama, Chico berbalik unggul setelah meraih empat poin berikutnya. Namun, Jamsri membalikkan kedudukan saat interval dengan keunggulan 11-9.

Jamsri terus di depan sebelum Chico menyamakan skor dalam kedudukan 17-17. Pertandingan kembali seimbang, lalu Chico mencapai game point pertama 20-19.

Akan tetapi, Chico gagal memaksimalkannya. Akhirnya Chico harus mengakui keunggulan Jamsri usai meraup tiga poin berturut-turut.

Baca juga: Hong Kong Open 2024: Dejan/Gloria Langsung Tersingkir

Chico Aura Dwi Wardoyo semakin kesulitan meladeni permainan Saran Jamsri di gim kedua. Chico tak pernah bisa mengungguli lawan dari awal.

Jamsri memimpin 5-1, kemudian menandai interval terakhir dengan 11-7. Chico kemudian meraih tiga poin berturut-turut untuk mendekati Jamsri dalam kedudukan 13-17, dan 16-19.

Namun perlawanan Chico sudah terlambat. Saran Jamsri kemudian meraih match point sebelum mendepak Chico lewat kemenangan 21-17.

Honda Ingin Lupakan MotoGP 2023!

Honda menjalani musim yang buruk di MotoGP 2023. Oleh karena itu, pabrikan Honda itu ingin melupakan musim lalu.

Pada musim lalu, tim pabrikan Honda gagal meraih kemenangan. Pencapaian terbaik mereka saat meraih podium ketiga di MotoGP Jepang.

Honda pun menjadi yang terbawah di klasemen konstruktor MotoGP 2023. Mereka membukukan 185 angka.

Baca juga: Marc Marquez Ungkap Alasan Sering Jatuh dengan Honda

Pencapaian itu yang membuat manajer Repsol Honda, Alberto Puig, tak mau mengingat-ingat musim lalu.

“Itu jelas bukan tahun untuk diingat. Kami tak pernah menemukan jalan yang tepar,” kata Puig di GP Ime.

“Kami memulai dengan baik saat Marc mencatatkan pole, tapi kemudian dia terjatuh. Sementara itu, Mir kesulitan untuk memahami motor.”

Baca juga: Rossi Akan Bantu Marini Semaksimal Mungkin di Honda

“Meskipun podium ketiga diraih oleh juara dunia delapan kali di Jepang, secara keseluruhan kami tak bekerja dengan baik,” kata dia menambahkan.

Honda melakukan pergantian pebalap untuk musim depan. Luca Marini menggantikan Marc Marquez yang pindah ke Gresini Racing. Joan Mir tetap bertahan bersama tim asal Jepang itu.

Baca juga: Marc Marquez: Semoga Aku Bisa Jadi Rider Honda Lagi